KOMPAS.com - Seekor paus orca tertangkap kamera tengah memburu hiu putih besar di lepas pantai Teluk Mossel, Afrika Selatan pada (18/6/2023).
Detik-detik paus orca memburu dan memangsa hiu putih itu didokumentasikan dalam African Journal of Marine Science.
Penulis utama penelitian dari Universitas Rhodes di Grahamstown, Afrika Selatan, Alison Towner mengatakan, perburuan itu menunjukkan keterampilan luar biasa paus orca dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pasalnya, paus orca itu mampu memburu ikan hiu putih berukuran 2,5 meter dengan berat 100 kilogram sendirian tanpa bantuan apa pun dalam waktu kurang dari 2 menit.
"Penampakan ini mengungkapkan bukti adanya perburuan sendirian oleh setidaknya satu paus pembunuh yang menantang perilaku berburu kooperatif konvensional yang dikenal di wilayah tersebut," ujarnya, dilansir dari Natural History Museum.
Towner mengatakan, insiden tersebut merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama ini, orca membutuhkan waktu hingga dua jam untuk memburu ikan hiu. Perburuan itu juga biasanya tidak dilakukan sendirian.
Butuh 5-6 ekor orca untuk memburu ikan hiu di mana satu orca memburu ikan hiu sementara 4-5 ekor lainnya akan menunggu untuk memblokir rute pelarian mangsanya.
Detik-detik orca memburu dan memangsa ikan hiu
Dilansir dari Sky News, Towner meluncurkan penelitian itu setelah penampakan dua orca terkenal, Starboard dan Port di lepas pantai Teluk Mossel, Afrika Selatan pada 18 Juni 2023 pukul 14.00 waktu setempat.
Lalu, pada pukul 15.02 waktu setempat, para peneliti di kapal tersebut melihat ikan hiu putih besar muncul di permukaan air dan segera disusul oleh orca Starboard.
Starboard kemudian mencengkeram sirup dada kiri hiu dan mendorongnya beberapa kali hingga isi perutnya keluar.
Esther Jacobs, dari Keep Fin Alive yang menyaksikan insiden tersebut dari kapal, mengatakan bahwa ia melihat paus Starboard mendekati ikan hiu putih besar dari belakang dan mendorongnya.
Tak sampai dua menit, paus pembunuh tersebut muncul ke permukaan air dengan membawa organ hati di mulutnya.
"Saya tidak percaya betapa cepatnya hal itu terjadi. Rasanya seperti seumur hidup melihat apa yang saya pikir sebagai predator puncak ini dihabisi dengan begitu cepat dan mudah," kata Jacobs.
Menurut para peneliti, orca Port dan Starboard tampaknya sering memangsa hati ikan hiu karena kaya akan energi dan nutrisi.
Hati hiu memiliki bobot sekitar sepertiga dari berat tubuhnya. Organ tersebut juga penuh dengan nutrisi dan lipid.
“Hati jelas merupakan bagian dari hiu yang mereka minati," ucap Towner.
Menurut Towner, orca sangat terspesialisasi dan efisien dalam melakukan pekerjaannya. Hewan itu seringkali hanya mengambil sebagian mangsanya dan membuang sisanya.
Dampak perburuan tunggal orca terhadap hiu
Perilaku di luar dugaan ini dikhawatirkan akan berdampak pada populasi hiu di dunia.
Hingga saat ini, para ilmuwan belum mengetahui alasan perilaku tersebut. Namun, Towner mengatakan, aktivitas manusia, seperti perubahan iklim dan industri perikanan, memberikan tekanan yang signifikan terhadap biota laut.
Ia menduga, perubahan perilaku itu disebabkan karena paus pembunuh menelan racun dan logam dari daging hiu.
Apabila perburuan itu terus terjadi, populasi hiu berpotensi menjadi tidak seimbang.
"Gangguan keseimbangan predator puncak juga dapat berdampak pada spesies lain,” jelas Dr Towner, dilansir dari BBC.
Towner mengatakan, penguin Afrika yang terancam punah bisa menghadapi peningkatan predasi anjing laut berbulu, jika hewan tersebut tidak dimakan oleh hiu putih.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/03/170000865/di-luar-dugaan-ilmuwan-orca-bisa-memangsa-hiu-putih-besar-hanya-kurang-dari