Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atasi Resesi Seks, Korsel Bayar Pembekuan Sel Telur dan Gelar Kencan Massal

Negeri Gingseng itu hanya memiliki tingkat kesuburan (fertility rate) 0,78 kelahiran per perempuan pada 2022. Setahun kemudian, angka ini diperkirakan turun menjadi 0,72.

Kondisi lebih buruk terjadi di ibu kota Seoul, ketika tingkat kesuburan hanya 0,59 kelahiran per perempuan.

Padahal, suatu negara idealnya memiliki angka kelahiran 2,3 per perempuan untuk memiliki populasi penduduk yang stabil.

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah meluncurkan berbagai program.

Puluhan juta untuk pembekuan sel telur

Diberitakan Telegraph, pemerintah Seoul menawarkan subsidi puluhan juta rupiah kepada perempuan yang bersedia membekukan sel telur.

Pemerintah menyediakan 1.600 poundsterling atau lebih dari Rp 31,5 juta untuk 300 perempuan yang ingin melindungi kesuburan dengan metode pembekuan sel telur mulai September 2023.

Program tersebut terbuka kepada semua perempuan berusia antara 20 dan 49 tahun yang ingin memiliki anak sekarang atau di masa depan.

Pemerintah Seoul juga bekerja sama dengan Asosiasi Asuransi Umum Korea yang menjanjikan sumbangan sebesar 4 miliar won untuk mendanai program tersebut.

Sayangnya, dikutip dari Korea Times, program ini hanya dapat membantu perempuan yang akan menikah.

Klinik yang menawarkan pembekuan sel telur melalui inseminasi intrauterin (IUI) dan fertilisasi in vitro (IVF) biasanya meminta surat nikah kepada pasiennya.

Untuk bisa berhasil menjaga kualita sel telurnya, perempuan yang menjalani program ini dianjurkan berusia 38 tahun ke atas.

Meski demikian, pemerintah Seoul yakin program ini menjadi solusi paling praktis yang memungkinkan kelahiran anak di masa depan, seiring meningkatnya minat perempuan lajang yang ingin memiliki anak.

Dilansir dari Fortune, Oh Se-hoon mengusulkan program tersebut sejak tahun lalu.

Namun, rencana tersebut ditunda karena ada kekhawatiran acara kencan bukan ide yang tepat untuk digelar lembaga publik.

Sementara itu, kota lain lebih dulu mengadakan kencan massal bagi warganya, seperti Kota Seongnam.

Pemerintah Seongnam mengatur sebuah acara kencan di hotel untuk mempertemukan 100 laki-laki dan perempuan Korea Selatan.

Oh Se-hoon menyebutkan, acara perjodohan akan diadakan bersama kebijakan lain, seperti upaya peningkatan cuti orang tua dan subsidi layanan pembekuan sel telur.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengeluarkan insentif bagi keluarga yang memiliki anak.

Orangtua yang memiki satu anak akan menerima 2 juta won atau lebih dari Rp 23,4 juta, sedangkan kelahiran anak kedua dan seterusnya akan mendapatkan 3 juta won atau Rp 35,2 juta.

Orangtua juga akan menerima pembayaran bulanan sebesar 1 juta won (Rp 11,7 juta) selama 12 bulan pertama dan 500.000 won (Rp 5,9 juta) untuk 12 bulan berikutnya.

Mereka yang memiliki anak di bawah usia 8 tahun juga berhak mengajukan cuti sebagai orangtua selama maksimal satu tahun.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/20/120000665/atasi-resesi-seks-korsel-bayar-pembekuan-sel-telur-dan-gelar-kencan-massal

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke