Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Terjadi Saat Seseorang Pingsan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jika ya, Anda mungkin mengalami apa yang disebut pingsan atau syncope, yaitu suatu kondisi medis yang umum terjadi pada berbagai kelompok usia.

Syncope, yang secara harfiah berarti "tersungkur," adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kehilangan kesadaran sementara.

Apa itu pingsan?

Pingsan atau dalam istilah kedokteran disebut syncope merupakan kehilangan kesadaran ataupun kekuatan postur tubuh yang terjadi secara mendadak yang terjadi secara tiba-tiba dan bersifat sementara.

Pingsan akan pulih secara spontan tanpa membutuhkan terapi khusus apabila penyebabnya ringan. Kehilangan kesadaran dapat terjadi karena penurunan aliran darah ke sistem aktivitas retikuler di batang otak.

Dokter RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta dr. Fadhilla Umami menyebutkan, syncope bukanlah penyakit, melainkan tanda atau gejala dari gangguan yang mendasarinya.

Pihaknya menjelaskan, tanda utama syncope adalah kehilangan kesadaran yang singkat, diikuti dengan pemulihan spontan.

Namun, sebelum kejadian pingsan, seseorang mungkin mengalami gejala-gejala awal, seperti pusing, merasa lemah, mual, berkeringat dingin, pucat, atau muntah.

"Beberapa orang juga melaporkan adanya sensasi "berputar" sebelum kehilangan kesadaran," tulisnya dikutip dari website Kemenkes RI. 

Penyebab pingsan

Ada berbagai penyebab yang mungkin menyebabkan syncope. Salah satunya adalah refleks vasovagal, di mana tekanan darah turun tajam karena respons sistem saraf otonom terhadap pemicu tertentu, seperti stres, nyeri, atau penglihatan darah.

Penyebab lain meliputi gangguan irama jantung, masalah struktural jantung, gangguan pembuluh darah, tekanan darah rendah, masalah neurologis, dan efek samping obat tertentu.

Penyebab paling sering adalah karena adanya hipotensi ortostatik yaitu terjadinya penurunan tekanan darah sistolik di atas 20mmHg atau tekanan diastolik turun lebih dari 10 mmHg pada posisi berdiri selama 3 menit.

Ketika seseorang dalam posisi berdir, sekitar 500-800 cc darah akan berpindah ke perut dan tungkai bawah sehingga volume darah yang masuk ke dalam jantung berkurang.

Darah yang dipompakan jantung ke seluruh tubuh terutama otak akan berkurang. Karena kurangnya pasokan darah ke seluruh tubuh termasuk otak, oksigen pun akan berkurang, hal ini disebut dengan keadaan hipoksia.

Pemeriksaan saat pingsan

Mendiagnosis syncope melibatkan anamnesis yang komprehensif, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dan enzim jantung.

Pemeriksaan rekaman jantung (EKG) harus dilakukan pada setiap penderita yang mengalami pingsan.

Demikian pula pemeriksaan ekokardiografi, pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah ada gangguan pada katup jantung dan gangguan aliran darah di otot jantung, pemantauan Holter, tes tilt-table, atau pemeriksaan pencitraan seperti MRI atau CT scan.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari dan merencanakan pengelolaan yang sesuai

Tatalaksana syncope tentu sangat disesuaikan dengan penyebab dan diagnosis yang telah dibuat oleh dokter.

Penderita dengan sinkop berulang perlu dikaji dan dicari tahu penyebabnya.

Bagi Anda yang sering mengalami syncope penting untuk menghindari faktor-faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab pingsan, seperti panas berlebihan, dehidrasi (kekurangan cairan), posisi berdiri setelah latihan fisik, obat-obatan tertentu.

Apabila syncope tetap berulang dan dirasakan berat sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/18/203000765/apa-yang-terjadi-saat-seseorang-pingsan-ini-penjelasan-ilmiahnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke