Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kebiasaan yang Bisa Memicu Kanker di Usia Muda, Harus Diwaspadai

KOMPAS.com - Kanker merupakan penyakit yang mematikan. Menurut Kementerian Kesehatan, kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain.

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh sel atau jaringan tidak normal yang dapat berkembang

Dikutip dari laman Kemenkes RI, kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia setelah stroke dan serangan jantung.

Disebutkan, sebanyak 90-95 persen kasus kanker disebabkan faktor lingkungan dan 5-10 persen karena faktor genetik.

Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada 2022 diperkirakan terdapat 20 juta kasus kanker di seluruh dunia.

Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya risiko penyakit kanker, masyarakat penting untuk mengetahui sejumlah kebiasaan yang dapat memicu munculnya penyakit kanker. 

Kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu kanker

Dikutip dari sejumlah sumber, berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat memicu munculnya faktor risiko kanker. 

1. Merokok

Menurut American Cancer Society (ACS), 85–90 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan oleh merokok.

Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia, salah satunya adalah karsinogen. Zat karsinogen merupakan senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru pada perokok aktif dan pasif.

Merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Rokok mengandung zat nikotin yang dapat bekerja sebagai racun atau detox. Racun ini akan menyerang mulut sehingga mulut kehilangan filterisasinya dan sel kanker menjadi radikal.

Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan kanker kandung kemih, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, dan kanker ginjal.

Mengonsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit paru dan gangguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku

2. Obesitas

Menurut Kementerian Kesehatan, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Obesitas juga dapat menyebabkan 30 persen risiko terjadinya kanker.

Obesitas dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah dan memperpanjang durasi kerja insulin-like growth factor-1 (IGF-1). Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan penumpukan lemak yang berlebihan. Lemak ini dapat menyumbat tipe sel khusus yang digunakan tubuh untuk melawan kanker.

Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan dampak kesehatan yang buruk, seperti:

  • Kanker payudara
  • Kanker usus besar dan kelenjar prostat
  • Asma
  • Perlemakan hati
  • Penyakit kandung empedu
  • Sleep apnea atau henti napas waktu tidur
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Stroke
  • Jantung. 

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.

Untuk menangani obesitas, dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti berjalan 20-30 menit sehari dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji (fast food).

3. Konsumsi alkohol

Dikutip dari Kemenkes, konsumisu alkohol bertanggung jawab atas 5,8 persen dari semua kematian akibat kanker tahun 2012.

Sebuah studi terbaru mengaitkan alkohol dengan tujuh macam kanker. Dikutip dari jurnal Addiction, para peneliti dari University of Otago di Selandia Baru mengatakan alkohol memiliki hubungan kausal dengan kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan), laring (tenggorokan), esofagus (kerongkongan), hati, usus besar, rektum dan payudara perempuan.

Studi ini berskala besar, mencakup 10 tahun data global yang dikumpulkan oleh kelompok-kelompok seperti Dana Riset Kanker Dunia dan Institut Riset Kanker Amerika serta Badan Internasional untuk Riset Kanker.

Risiko kanker karena alkohol tertinggi di kalangan peminum berat, namun berdampak juga pada peminum ringan dan moderat. 

"Kita tahu bahwa sembilan dari 10 orang tidak menyadari adanya kaitan antara alkohol dan kanker, dan studi ini merupakan pengingat yang jelas adanya bukti kuat yang mengaitkan keduanya," ujar Jana Witt dari Cancer Research UK dikutip dari The Guardian.


4. Malas bergerak

Menurut Institut Penelitian Kanker Amerika (AICR), malas bergerak dapat meningkatkan risiko tiga jenis kanker: usus besar, endometrium, dan paru-paru.

Perilaku amals berhgerak atau sedentary diartikan sebagai seringnya duduk, seperti di meja atau di sofa.

Kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko: kanker usus, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker rahim.

Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko kanker. Namun aktivitas fisik yang rutin dapat menurunkan risiko kanker.

5. Makan sembarangan

Beberapa jenis makanan yang sering kita konsumsi ternyata dapat memicu berbagai jenis kanker, dikutip dari Betterhealth.

Makanan seperti daging yang sudah diproses, makanan berlemak, makanan berpemanis buatan, makanan dengan kadar garam tinggi, makanan yang dibakar, dan alkohol merupakan beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker.

Akibat makanan tersebut, beberapa jenis kanker berpotensi menyerang tubuh, seperti kanker perut, darah, mulut, hati, payudara, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, sebaiknya mulai sekarang kurangi makanan yang tidak memiliki nilai gizi untuk tubuh seperti yang sudah disebutkan.

Selain itu, konsumsi makanan yang beragam dan tambahkan protein untuk menambah energi di dalam tubuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/05/193000965/5-kebiasaan-yang-bisa-memicu-kanker-di-usia-muda-harus-diwaspadai

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Tren
Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Tren
Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke