BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan FWD Insurance
Salin Artikel

Sering Disepelekan, Ini Bahaya Kecanduan Internet terhadap Kesehatan Mental

KOMPAS.com - Saat ini penggunaan internet atau aktivitas online sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat di dunia.

Orang-orang membutuhkan internet untuk mendukung aktivitas hariannya, baik untuk bekerja atau sekedar mencari hiburan waktu luang.

Aktivitas online di internet cukup penting, karena seseorang dapat lebih mudah untuk mengakses informasi.

Sejumlah manfaat lain adalah, Anda bisa terhubung secara instan kepada keluarga atau teman yang berada di jarak jauh.

Namun, segala sesuatu tentu memiliki dampak negatif jika digunakan secara berlebihan, termasuk juga penggunaan internet.

Salah satu dampak yang bisa dirasakan adalah internet addiction disorder (gangguan kecanduan internet) yang mempengaruhi kesehatan mental.

Efek internet terhadap kesehatan mental

Selain tuntutan pekerjaan, melihat reels instagram, video di tiktok, atau menonton streaming film, tentu bisa sangat menghibur.

Sayangnya, menatap layar secara rutin selama beberapa jam per hari dapat memperburuk suasana hati seseorang.

Dilansir dari laman Healthline, sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa orang dewasa yang menonton TV atau menggunakan komputer lebih dari 6 jam per hari lebih mungkin mengalami depresi sedang hingga berat.

Kecanduan internet atau selalu online di depan layar menjauhkan seseorang dari hubungan nyata dalam hidup mereka.

Menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer dan smartphone dapat memengaruhi kehidupan pribadi Anda, keluarga, anak-anak, dan hubungan apa pun.

Waktu menatap layar juga merupakan perilaku yang membuat Anda jarang bergerak, dan kondisi tersebut dalam tingkat tinggi dikaitkan dengan depresi.

Ketika Anda menjelajah internet sebelum tidur, dapat membuat Anda sulit untuk terlelap. Kurang tidur berkaitan dengan kondisi kesehatan mental, termasuk depresi.

Sebuah penelitian pada 2014 menunjukkan bahwa menatap layar komputer atau ponsel sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur, salah satunya dengan menekan melatonin.

Smartphone memiliki cahaya biru yang memancar dari layar, yang dapat mengganggu jika di malam hari. Ia menipu otak Anda untuk percaya bahwa saat ini masih siang hari.

Dikutip dari penelitian yang bertajuk The effect of psychiatric symptoms on the internet addiction disorder in Isfahan's University students yang diterbitkan di PubMed Central NIH, ada hubungan antara gejala kejiwaan dengan kecanduan internet.

Gejala kejiwaan tersebut meliputi somatisasi, sensitivitas, depresi, kecemasan, agresi, fobia, dan psikosis kecuali paranoia.

Kecanduan internet merupakan gangguan psikososial yang ciri-cirinya adalah toleransi, gejala penarikan diri, gangguan afektif, dan masalah dalam hubungan sosial.

Penggunaan internet menimbulkan kesulitan psikologis, sosial, sekolah dan/atau pekerjaan dalam kehidupan seseorang.

Penggunaan Internet yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat gairah psikologis, yang mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan.

Itu mengakibatkan kurang tidur, tidak makan dalam waktu lama, dan terbatasnya aktivitas fisik, yang mungkin menyebabkan pengguna mengalami masalah kesehatan fisik dan mental seperti depresi, OCD, rendahnya hubungan keluarga, dan kecemasan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/05/073000065/sering-disepelekan-ini-bahaya-kecanduan-internet-terhadap-kesehatan-mental

Bagikan artikel ini melalui
Oke