Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Evakuasi Rombongan Peziarah yang Tersesat di Gunung Gede Pangrango

Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo mengungkapkan, rombongan peziarah tersesat itu ditemukan di Pasir Pogor pada Senin (29/1/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Kondisi 11 orang kelelahan dan dua orang kakinya terkilir,” kata Sapto Aji, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Ia menekankan, aktivitas kawasan TNGGP sendiri saat ini masih ditutup hingga 31 Maret 2024.

Penutupan tersebut bertujuan untuk keselamatan pengunjung mengingat cuaca diprediksi akan ekstrem.

Hal itu juga dilakukan dalam upaya pemulihan ekosistem secara alami tanpa ada gangguan dari aktivitas manusia yang masif, khususnya pendakian.

Kronologi rombongan peziarah ditemukan

Sapto mengatakan, awal mula proses pencarian dilakukan ketika pihaknya memperoleh informasi adanya kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas dan tersesat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Pihaknya memperoleh informasi pada Senin (29/1/2024) pukul 05.30 WIB dari volunteer Panthera sebagai mitra Balai Besar TNGGP.

“Informasi awal yang kami terima dari lapangan kelompok tersebut merupakan masyarakat yang diduga melakukan ziarah sejak tanggal 27 Januari 2024,” ucap Sapto.

Berdasarkan informasi tersebut, pihaknya segera mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi kepada sejumlah pihak berwenang.

“Hasil pencarian tim di lapangan, hari Senin (29/1/2024), sekira pukul 10.00 WIB, kelompok masyarakat survivor sebanyak 13 orang tersebut ditemukan di Pasir Pogor, (dekat) Resort PTN (Pengelolaan Taman Nasional) Tapos TNGGP,” terang Sapto.

Selanjutnya, 13 orang itu kemudian dibawa ke kantor Resort PTN Tapos untuk ditangani lebih lanjut.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan bekerja sama dalam upaya pencarian dan evakuasi yang telah dilakukan.

Melakukan ziarah ke petilasan

Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni mengungkapkan, menurut pengakuan masyarakat sekitar, terdapat sejumlah petilasan yang digunakan untuk berziarah.

"Menurut informasi dari masyarakat bahwa di lokasi terdapat petilasan-petilasan yang biasa dikunjungi (berziarah)," ungkap Agus kepada Kompas.com, Selasa.

Terpisah, Kapolsek Ciawi, Bogor, Kompol Agus Hidayat membenarkan bahwa rombongan itu melakukan ziarah ke petilasan di kawasan TNGGP.

"Pada hari Sabtu rombongan ziarah berangkat sekitar jam 16.00 ke tempat peziarahan Kulah 2 dilanjutkan ke Curug jambe," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa.

Namun saat hendak pulang, rombongan lupa akan jalan pulang dan akhirnya tersesat.

Saat ini, tutur Agus, para peziarah sudah kembali ke keluarga mereka masing-masing.

"Saat ini para peziarah yang tersesat di kaki Gunung Pangrango sudah dikembalikan ke keluarganya masing masing, dalam keadaan sehat, setelah dilakukan observasi kesehatan oleh petugas Puskesmas Citapen, Ciawi," tuturnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/30/091500165/kronologi-evakuasi-rombongan-peziarah-yang-tersesat-di-gunung-gede

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke