Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Lisa Rumbewas, Atlet Angkat Besi Kebanggaan Papua yang Berpulang di Usia 43 Tahun

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari cabang olahraga (cabor) angkat besi. Lifter legendaris Indonesia, Raema Lisa Rumbewas meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura, Papua, Minggu (14/1/2024).

Lisa meninggal di usia yang terbilang muda, yakni 43 tahun.

Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Kabid Binpres Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Hadi Wihardja.

“Telah berpulang dengan tenang teman seperjuangan Olympians Angkat Besi, Lisa Raema Rumbewas dini hari 14 Januari 2024,” kata dia, Minggu.

Lisa merupakan lifter pertama Indonesia yang selalu meraih medali dalam setiap keikutsertaannya di Olimpiade.

Berikut profil Raema Lisa Rumbewas...

Profil Lisa Rumbewas

Perempuan bernama lengkap Raema Lisa Rumbewas ini lahir di Jayapura pada 10 September 1980.

Lisa lahir dan tumbuh dari keluarga atlet. Ayahnya, Levi Rumbewas pernah menjadi binaragawan terbaik Indonesia. Sementara ibunya, Ida Korwa juga seorang lifter.

Dikutip dari Harian Kompas, 4 September 2000, Lisa pertama kali berkenalan dengan angkat besi ketika berusia 11 tahun.

Sang ibu, Ida Korwa menjadi mentor langsung anak keempat dari enam bersaudara ini.

"Saya tidak pernah dipaksa mama. Namun, karena saya dilatih mama, ya saya hanya ikut kemauan mama saja," kata Lisa.

Bakat menonjol Lisa mulai muncul kala ia sukses meraih emas di kelas 44 kg dalam kejuaraan nasional junior 1997.

Hasil gemilang diraihnya di ajang yang sama setahun sesudahnya dan berhasil merebut gelar lifter terbaik junior di kelas 48 kg.

Di ajang Pra-PON 1999, Lisa kembali meraih nomor satu di kelas yang sama. Pada PON 2000, kembali dia mencetak sukses sebagai juara.

Dengan catatan gemilang ini, ia pun terpilih menjadi salah satu atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Sydney 2000 di usia 20 tahun.

Karier Lisa di Olimpiade

Pada Olimpiade Sydney 2000, Lisa berhasil meraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000. Ia sukses melakukan angkatan total 185 kilogram (snatch 80 kg, clean and jerk 105 kg).

Prestasinya di Olimpiade Sydney 2000 itu menjadi medali pertama bagi tim "Merah Putih" pada ajang tersebut, dikutip dari Kompas.id, Minggu (14/1/2024).

Capaian itu juga terbilang istimewa. Pasalnya, Olimpiade Sydney menjadi debut bagi cabang olahraga angkat besi di ajang olahraga terbesar dunia itu.

Prestasinya pun berlanjut di Olimpiade Athena 2004. Saat itu, Lisa kembali berhasil memboyong medali perak.

Lisa berhasil mengangkat total 210 kg (snatch 95 kg, clean and jerk 115 kg) di nomor 53 kg.

Satu dekade berselang, Lisa kembali meraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008. Selain itu ia juga mendapat medali serupa pada SEA Games XXI.

Kesuksesan ini mencatatkan nama Lisa sebagai lifter pertama Indonesia yang selalu meraih medali dalam setiap keikutsertaannya di Olimpiade.

Dilansir dari Kompas.id, berikut prestasi Lisa di cabor angkat besi:

Menderita penyakit epilepsi

Ketika berlaga di ajang Olimpiade Sydney 2000, epilepsi yang diderita Lisa sempat kambuh saat perlombaan.

Dia sempat tak sadarkan diri. Namun, memutuskan untuk melanjutkan perlombaan beberapa menit setelah tersadar.

Saat dinyatakan mendapatkan perak, wajah Lisa tetap datar. Dia memang dikenal sebagai lifter yang selalu tampil "dingin".

Epilepsi yang dideritanya sempat membuat Lisa dilarang keluarganya untuk berlatih angkat besi.

Namun, sakit itu justru menjadi motivasi bagi Lisa untuk tampil kuat. Dia pun terus berlatih bersama ibundanya hingga meraih medali emas di Kejuaraan Nasional Yunior 1997.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/14/163000365/profil-lisa-rumbewas-atlet-angkat-besi-kebanggaan-papua-yang-berpulang-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke