Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kopi Joss, Minuman Khas Yogyakarta yang Dilarang di Malaysia

KOMPAS.com - Minuman khas Jogjakarta, kopi yang dicampur dengan arang panas atau dikenal dengan nama kopi joss, mendadak menjadi perbincangan di negeri jiran, Malaysia.

Pasalnya, Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) secara resmi melarang peredaran kopi joss yang sempat menjadi tren di Malaysia, seperti yang dilansir dari World of Buzz.

MOH melarang peredaran kopi joss berdasarkan Peraturan Pangan tahun 1985 yang berlaku di Malaysia.

“Kopi siap minum harus mengikuti Peraturan 269A pada Peraturan Pangan tahun 1985 yang hanya mengizinkan penambahan gula, dekstrosa, glukosa atau madu, susu, krim, bahan makanan lain, dan perasa yang diizinkan. Arang tidak dikategorikan sebagai makanan,” tulis MOH dalam rilis kepada publik, dikutip dari Bernama.

Bagi warga Malaysia yang melanggar dapat dikenai denda 10.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 33,10 juta rupiah dan penjara maksimal dua tahun.

Lantas, sebenarnya apa itu kopi joss hingga menjadi perdebatan di Malaysia?

Kopi joss pertama kali muncul sekitar 1980-an di Yogyakarta dengan penjual yang bernama Lik Man, dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Awalnya, Lik Man hanya berniat untuk meneruskan bisnis angkringan kopi dan teh milik keluarganya pada 1960-an.

Lalu ia bercerita, pada 1980-an, ada tukang becak yang mampir ke angkringannya dan meminta kopi dicampur arang untuk mengatasi perut kembungnya.

Sejak kejadian itu, ia memutuskan untuk menjual kopi dengan campuran arang panas tersebut.

Setelahnya, Lik Man memutuskan untuk pindah ke daerah dekat Stasiun Tugu, dan disitulah kopi legendaris buatannya mulai dikenal.

"Arang dalam kopi jos ini bisa menghilangkan kembung, bikin sehat," ucap Lik Man, pemilik kopi jos pertama di Yogyakarta, ketika ditemui di Jakarta Cofee Week 2023, Jumat (3/11/2023).

“Kopi kami itu house blend, yang satu pakai arabika dan satu lagi robusta," ujar Kobar, anak Lik Man yang sekarang meneruskan usaha legendaris milik ayahnya.

Ia juga mengatakan jika dalam sehari, angkringannya bisa menghabiskan 15-30 kilogram arang di dua cabangnya, di dekat Stasiun Tugu dan sekitar Pasar Kranggan.

Selain legendaris, kopi joss diketahui mempunyai cita rasa yang unik karena penambahan arang akan memberikan cita rasa karamel yang halus pada minuman, dilansir dari Kompas.com (10/8/2023).

Karena keunikannya, tiga member boyband asal Korea Selatan, SEVENTEEN, S.Coups, Jeonghan, dan Wonwoo pernah mencicipi minuman legendaris ini pada 29 Juni 2019, dikutip dari Kompas.com (30/6/2019).

Alih-alih tidak menikmatinya, para member justru terlihat senang saat menikmati sajian kopi joss. Menurut member SEVENTENN, kopi ini memiliki rasa yang sangat manis.

Saat ini, kopi joss bisa ditemukan di sekitar kawasan Stasiun Tugu maupun Pasar Kranggan, Yogyakarta dengan harga sekitar Rp 8.000 rupiah per gelasnya.

(Sumber: Kompas.com/ Krisda Tiofani, Aditya Priyatna Darmawan, Editor: Silvita Agmasari, Andi Muttya Keteng Pangerang, Sari Hardiyanto)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/30/193000965/mengenal-kopi-joss-minuman-khas-yogyakarta-yang-dilarang-di-malaysia

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke