Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Kelompok Orang yang Perlu Lakukan Tes Cacar Monyet, Tidak Harus Pernah Berhubungan Seksual

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, semua pasien berjenis kelamin laki-laki.

"Total 46 kasus, 35 pasien yang masih isolasi dan 11 pasien yang sembuh dan belum ada kasus perempuan," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Adapun sebaran pasien tersebut ada 36 kasus di DKI Jakarta, delapan kasus di Banten, dan dua kasus di Jawa Barat.

Untuk mencegah penularannya, orang yang berisiko mengidap cacar monyet perlu melakukan tes pemeriksaan penyakit tersebut.

Lalu, siapa saja yang butuh menjalani tes pemeriksaan cacar monyet?

Kelompok orang perlu tes cacar monyet

Berikut jenis-jenis orang yang perlu melakukan pemeriksaan cacar monyet untuk mengantisipasi penularan virus tersebut.

1. Orang bergejala

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, orang yang tampak menunjukkan gejala perlu menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi cacar monyet.

"Mereka yang punya gejala klinis seperti demam dan ada lenting (bentol) di tubuh," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (12/11/2023).

Gejala penyakit cacar monyet, yaitu:

  • Demam lebih dari 38 derajat celsius.
  • Muncul ruam atau bentol di kulit.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Nyeri otot.
  • Kesulitan menelan.
  • Diare.
  • Radang genital.

2. Orang yang kontak dengan pasien

Terpisah, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif cacar monyet juga harus melakukan tes.

"Orang yang tahu dia kontak dengan orang yang sakit (cacar monyet) kemudian mudah merasa tidak enak badan," jelasnya pada Kompas.com, Kamis (10/11/2023).

Dicky menyebut, pemeriksaan perlu dilakukan orang yang pernah kontak dengan penderita cacar monyet dan merasakan gejala penyakit tersebut dalam waktu 45 hari kemudian.

3. Orang yang melakukan hubungan seksual berisiko

Selain itu, Dicky mengungkapkan, orang yang melakukan hubungan seksual berisiko dalam waktu dua minggu terakhir perlu tes cacar monyet.

Hubungan seksual berisiko ini dapat berupa melakukan hubungan berganti-ganti pasangan.

"Artinya, mungkin melakukan hubungan seksual dengan orang tak dikenal baik itu laki-laki atau perempuan," tambah dia.

Orang yang melakukan hubungan seksual berisiko seperti kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) juga perlu memeriksakan diri.

Hal ini diperlukan karena kedua kelompok tersebut rawan tertular virus cacar monyet.

5. Orang terdekat penderita cacar monyet

Di sisi lain, Dicky mengungkapkan pemeriksaan cacar monyet juga perlu dilakukan meskipun orang tersebut tidak berhubungan seksual dengan pasien.

"Orang yang kontak erat dekat (dengan pasien cacar monyet) misalnya orang serumah atau keluarga," lanjutnya.

Meskipun masih teduga cacar monyet, anggota keluarga dan orang di sekitarnya tetap direkomendasikan menjalani pemeriksaan.

6. Tenaga kesehatan

Dicky juga menyebut, tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan untuk menjalani tes pemeriksaan cacar monyet.

Ini karena para petugas medis yang berada di dekat atau melakukan kontak dengan penderita penyakit tersebut rawan tertular.

"Tesnya harus mengambil cairan di bagian cacar untuk diperiksa secara PCR (polymerase chain reaction)," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/13/103000465/6-kelompok-orang-yang-perlu-lakukan-tes-cacar-monyet-tidak-harus-pernah

Terkini Lainnya

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

Tren
Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke