Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Efek Samping Semangka Kuning, Waspada Gula Darah Naik!

KOMPAS.com - Semangka kuning mengandung nutrisi yang tak kalah melimpah dari semangka merah.

Buah ini memiliki bentuk lonjong, kulit lebih tebal dan keras, serta rasa sedikit lebih manis daripada semangka berdaging merah.

Dilansir dari Taste of Home, berbeda dari semangka merah yang mendapat warna dari likopen, daging kuning dalam buah ini berasal dari kandungan beta karoten.

Tak kalah dari likopen, beta karoten adalah antioksidan kuat yang memberi banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk perlindungan terhadap kanker dan penyakit mata.

Semangka kuning merupakan sumber vitamin C, yang mendukung kekebalan tubuh, memperbaiki kulit, serta mempercepat proses penyembuhan tubuh.

Kaya akan kalium, buah ini turut membantu membangun menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh serta menurunkan tekanan darah tinggi.

Dikutip dari Stylecraze, semangka kuning juga menyediakan air dan serat, dua unsur yang penting untuk mendukung kesehatan usus.

Bukan hanya menyehatkan pencernaan, tingginya persentase air dalam semangka kuning pun dapat membantu tubuh tetap terhidrasi.

Lantas, apa saja efek samping semangka kuning?

Efek samping semangka kuning

Semangka kuning memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Namun, mengonsumsinya terlalu banyak dapat memberi beberapa efek samping tak diinginkan.

Selain itu, dilansir dari Medical News Today, makan semangka kuning dalam porsi moderat pun perlu diperhatikan oleh beberapa orang dengan kondisi tertentu.

Berikut sejumlah efek samping semangka kuning bagi tubuh:

1. Alergi

Sama seperti bahan pangan lain, semangka kuning dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Kendati jarang terjadi, penderita alergi mungkin mengalami gejala, seperti gatal-gatal, bengkak, dan kesulitan bernapas setelah makan semangka.

Jika kondisi ini terjadi, penderita memerlukan perhatian medis dikarenakan dapat menyebabkan anafilaksi atau reaksi alergi parah yang mengancam jiwa.

Serupa dengan semangka merah, semangka kuning adalah salah satu buah dengan indeks glikemik yang tinggi.

Oleh karenanya, mengonsumsi buah ini secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes.

Indeks glikemik atau GI merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.

Makanan yang tinggi indeks glikemik cenderung meningkatkan gula darah. Sebaliknya, makanan rendah indeks glikemik akan menghasilkan gula darah stabil.

Dilansir dari Glycemic Index Research, makanan dengan indeks glikemik rendah memiliki kadar di bawah 55, sedang dengan skor antara 56-69, serta di atas 70 untuk kadar tinggi.

Sementara itu, semangka kuning tergolong tinggi indeks glikemik, dengan kadar sekitar 72-80 per porsi.

Meski GI menunjukkan bagaimana gula darah bereaksi terhadap makanan, beban glikemik atau GL mempertimbangkan ukuran porsi makanan.

Artinya, beban glikemik cenderung dapat mengukur efek makanan terhadap kadar gula darah lebih akurat.

Sebagai informasi, dikutip dari Healthline, beban glikemik pada makanan diklasifikasikan menjadi rendah (kurang dari 10), sedang (11-19), atau tinggi (lebih dari 20).

Dengan kadar sekitar 5–6 per cangkir atau 152 gram (seperempat porsi), semangka kuning masuk dalam kategori makanan dengan beban glikemik rendah.

Kadar ini membuat konsumsi satu cangkir semangka kuning cenderung tidak berbahaya, meski status indeks glikemiknya tinggi.

Kendati demikian, mengonsumsi semangka kuning secara berlebihan dan dalam satu waktu tentu akan meningkatkan beban glikemik, yang berujung pada lonjakan kadar gula darah.

Mengonsumsi semangka kuning dalam jumlah berlebihan juga dapat mengakibatkan masalah pencernaan, seperti kembung, gas, dan diare.

Efek samping semangka kuning ini dipicu tingginya kandungan FODMAP, sekelompok karbohidrat rantai pendek yang tidak dapat dicerna atau diserap secara perlahan di usus kecil.

Sesuai akronimnya, kelompok FODMAP sendiri terdiri dari oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.

Tak hanya itu, asupan FODMAP tinggi juga dapat memicu gejala sindrom iritasi usus besar, serta memperburuk penyakit refluks gastroesofagus atau GERD pada orang sehat.

4. Warna kulit berubah

Semangka kuning mengandung beta karoten, salah satu jenis pigmen karotenoid yang banyak ditemukan pada makanan nabati berwarna kuning, oranye, dan merah.

Melalui proses metabolisme dalam tubuh, beta karoten akan diubah menjadi vitamin A, yang baik bagi kesehatan, terutama mata.

Namun, mengonsumsi beta karoten dalam jumlah besar dapat mengubah warna kulit menjadi oranye atau kekuningan.

Kondisi bernama karotenemia atau karotenodermia ini terjadi jika seseorang mengonsumsi lebih dari 30 miligram beta karoten per hari.

Untungnya, perubahan warna ini tidak berbahaya atau memerlukan perawatan medis. Seiring waktu, warna kulit yang kekuningan akan kembali normal setelah berhenti mengonsumsi beta karoten.

5. Potensi hiperkalemia

Semangka kuning terkenal dengan kandungan kalium atau potasium, salah satu nutrisi penting bagi kesehatan.

Kehadiran kalium dalam tubuh membantu menjaga fungsi elektrolit, kesehatan jantung, serta menguatkan tulang dan otot.

Terlalu banyak kalium dalam darah berpotensi menyebabkan hiperkalemia, dengan gejala detak jantung lambat, tekanan darah rendah, serta otot lemah.

Namun, seseorang harus mengonsumsi semangka kuning utuh agar kalium yang masuk ke tubuh melebihi jumlah yang disarankan.

Kendati demikian, pada orang tanpa penyakit ginjal, tubuh akan beradaptasi dengan mengeluarkan kelebihan kalium melalui urine.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/16/060000765/5-efek-samping-semangka-kuning-waspada-gula-darah-naik-

Terkini Lainnya

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke