Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

KOMPAS.com - Aurora adalah fenomena cahaya di atmosfer bagian atas bumi yang umumnya terjadi di garis lintang di kedua kutub bumi.

Fenomena aurora yang terjadi di belahan bumi utara disebut aurora borealis, polaris, atau northern lights (cahaya utara), dan aurora di belahan bumi selatan disebut aurora australis atau southern lights (cahaya selatan)

Aurora umumnya hanya dapat terlihat pada malam hari dan sering kali hanya muncul di daerah kutub yang lebih rendah.

Fenomena indah ini terlihat hampir setiap malam di dekat Lingkaran Arktik dan Antartika, yang berada sekitar 66,5 derajat di utara dan selatan Khatulistiwa.

Lantas, bagaimana fenomena aurora bisa terjadi?

Proses terbentuknya aurora

Aurora disebabkan oleh interaksi partikel energik (elektron dan proton) dari solar wind (angin matahari) dengan atom-atom di atmosfer bagian atas.

Dikutip dari laman Encyclopedia Britannica, aurora menerima energinya dari partikel bermuatan yang bergerak antara Matahari dan Bumi melalui kumpulan medan magnet.

Elektron dan partikel bermuatan lainnya, yang dilepaskan oleh lontaran massa koronal, jilatan api matahari, dan emanasi lain dari Matahari, didorong keluar oleh angin matahari.

Beberapa elektron ditangkap oleh medan magnet bumi dan dialirkan sepanjang garis medan magnet ke bawah menuju kutub magnet.

Gelombang Alfvén mendorong elektron-elektron ini dan mempercepatnya hingga 72,4 juta kilometer per jam.

Mereka bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen, melepaskan elektron dari atom tersebut dan meninggalkan ion dalam keadaan tereksitasi.

Ion-ion ini memancarkan radiasi pada berbagai panjang gelombang, menciptakan warna khas (merah atau biru kehijauan), yang kemudian menampilkan fenomena aurora.

Selama periode aktivitas matahari rendah, zona aurora bergeser ke arah kutub, dan selama periode aktivitas matahari yang intens, aurora terkadang meluas hingga garis lintang tengah.

Emisi aurora biasanya terjadi pada ketinggian sekitar 100 kilometer. Namun, fenomena ini juga dapat terjadi di mana saja, antara 80 dan 250 kilometer di atas permukaan bumi.

Dilansir National Geographic, warna aurora bisa bervariasi tergantung pada ketinggian dan jenis atom yang terlibat.

Jika ion menumbuk atom oksigen yang berada jauh di atmosfer, interaksi tersebut menghasilkan cahaya merah, dan ini adalah aurora yang tidak biasa.

Warna paling umum dari fenomena aurora adalah hijau-kuning, yang terjadi ketika ion-ion bertemu oksigen di ketinggian yang lebih rendah.

Cahaya kemerahan dan kebiruan yang sering muncul di pinggiran bawah aurora dihasilkan oleh ion yang bertemu atom nitrogen.

Ion yang mengenai atom hidrogen dan helium dapat menghasilkan aurora biru dan ungu, meskipun mata manusia jarang dapat mendeteksi bagian spektrum elektromagnetik ini.

Aurora paling aktif terjadi saat angin matahari paling kuat. Angin matahari biasanya cukup konstan, namun solar weather (cuaca matahari) dapat berubah setiap hari.

Cuaca matahari sering diukur dengan sunspots (bintik matahari), yakni bagian terdingin dari matahari dan tampak sebagai gumpalan gelap pada permukaannya yang berwarna putih panas.

Aktivitas bintik matahari dilacak selama siklus 11 tahun, dan aurora yang cerah serta konsisten paling terlihat pada puncak aktivitas bintik matahari.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/02/124500065/proses-terjadinya-aurora-fenomena-cahaya-di-langit-kutub-bumi

Terkini Lainnya

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Tren
Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Tren
Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Tren
Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke