Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Hanguskan 4 Ruang Penyimpanan Barang Bersejarah

Kobaran api terlihat muncul sejak pukul 20.00 WIB di bagian belakang Museum Nasional.

Kebakaran tersebut menyebabkan atap dan tembok bangunan bagian belakang musuem ambruk.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat  mengerahkan belasan mobil pemadam kebakaran dan puluhan petugas untuk memadamkan api.

Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam sampai api benar-benar padam.

Berikut sejumlah fakta kebakaran Museum Nasional:

Ada ledakan

Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat melaporkan, terjadi ledakan cukup besar pukul 19.58 WIB dari arah bedeng proyek pengerjakan renovasi Museum Nasional.

Saat itu, petugas keamanan sedang melaksanakan apel. Alarm gedung kemudian berbunyi.

Sekitar pukul 20.00 WIB, api muncul dan menjalar dari lantai dasar Gedung A yang terletak di bagian belakang kompleks museum.

Menurut Kepala Sudin Gulkarmat Asril Rizal, kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik.

"Korsleting listrik di belakang pameran museum, diduga berasal dari area bedeng tukang yang sedang melaksanakan perbaikan gedung Blok C," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan 52 personel dan 13 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (16/9/2023), petugas pemadam kebakaran menyiagakan mobil damkar di halaman depan museum untuk mengantisipasi api merembet ke bagian depan.

Namun, kencangnya angin membuat api mulai merembet ke bangunan lainnya.

Asap kebakaran yang tebal juga membatasi jarak pandang petugas damkar. Mereka harus menggunakan senter sebagai pencahayaan selama memadamkan api.

Petugas berupaya memadamkan api dari sisi belakang museum melalui Jalan Abdul Muis.

Empat ruang penyimpanan hangus

Kebakaran menyebabkan empat ruangan yang berada di Gedung A kompleks Museum Nasional hangus.

"Kebakaran Gedung A prasejarah, tepatnya kurang lebih ada empat ruangan yang menyimpan barang bersejarah (terbakar)," jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Meski begitu, Komarudin belum bisa memastikan koleksi artefak yang terbakar di empat ruangan tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari tim investigasi internal pengelola museum.

"Tentu nanti ahli yang jelaskan. Dari kerugian yang kami tahu, terbakar itu ada empat ruangan di Gedung A. Ada di sayap kanan ruangan, lalu di tengah ada dua ruangan yang memang ada tempat penyimpanan, ada ruang tunggu," paparnya.

Sementara itu, gedung utama Museum Nasional dipastikan dalam kondisi aman.

Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Marwoto menjelaskan, setelah api padam, petugas langsung melakukan pendinginan di area bangunan yang terbakar.

Pendinginan dilakukan dengan menyemprotkan air ke reruntuhan material untuk memastikan tidak ada bara api yang menyala dan berpotensi menimbulkan kebakaran susulan.

Tidak ada korban jiwa

Komarudin memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di Museum Nasional.

"Sejauh ini tidak ada korban. Hanya tadi petugas damkar yang terlihat lemas, namun sudah kita evakuasi," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Ia menyebutkan bahwa petugas pemadam kebakaran itu sempat mengalami sesak napas sehingga membutuhkan pertolongan.

Bentuk tim investigasi

Pengelola Museum Nasional akan membentuk tim investigasi internal untuk menentukan penyebab kebakaran yang terjadi di Gedung A.

Selain itu, tim juga akan mendata koleksi museum yang terdampak kebakaran maupun benda yang bisa diamankan.

”Saat ini prioritas utama kami adalah perlindungan artefak berharga dan benda- benda sejarah yang ada di dalam museum,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra, dikutip dari Kompas.id, Sabtu (16/9/2023).

Terpisah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, pihaknya akan membentuk tim gabungan untuk menangani kebakaran ini.

"Jadi kami membuat tim gabungan ya antara tim museum dan pakar-pakar museum, yang akan bekerja sama dengan aparat kepolisian dan juga aparat pemadam kebakaran," ujar Nadiem, dilansir dari Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Nadiem menyebut tim gabungan akan bekerja sama mencatat koleksi museum yang rusak atau hancur akibat kebakaran.

Ttim gabungan juga akan mendata dan mengamankan benda-benda bersejarah yang masih bisa terselamatkan.

(Sumber: Kompas.com/Abdul Haris Maulana, Tria Sutrisna, Nursita Sari, M Chaerul Halim)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/17/091500965/sederet-fakta-kebakaran-museum-nasional-yang-hanguskan-4-ruang-penyimpanan

Terkini Lainnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke