Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Caleg di Pasuruan Kampanye Lewat Aplikasi Kencan Bumble, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (caleg) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Tri Wahyudi viral di media sosial X (dulu Twitter) setelah diketahui melakukan kampanye di aplikasi kencan, Bumble.

Informasi itu awalnya diposting oleh pemilik akun @advltswiim, Minggu (10/9/2023).

"ANJ******** KAMPANYE NYA DI BUMBLE," tulis pengunggah.

Dalam unggahan terdapat tangkapan layar laman di aplikasi kencan Bumble.

Di laman itu, Tri yang akrab disapa Cak Yud dengan terang-terangan menyampaikan bahwa dirinya adalah caleg DPRD Kabupaten Pasuruan Dapil 6.

"Di sini bukan untuk mencari pasangan, tapi mencari teman dan dukungan.

Visi saya sebagai Caleh DPRD Kab. Pasuruan Dapil 6 (Pandaan, Prigen, Sukorejo) yaitu dapat menjadi perwakilan rakyat yang Terpercaya, Bersahabat, dan Sayang pada rakyatnya. Yuk, dadi Koncone Cak Yud di IG @Yahyudiii.Yuk, jadi teman Cak Yud di IG @Yahyudiii !, tulis Cak Yud.

Hingga Senin (11/9/2023), unggahan tersebut telah dikomentari 2.325 warganet, dibagikan kembali 8.333 kali, dan 30.100 pengguna media sosial X.

Sasar generasi Z

Saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/9/2023), Cak Yud tidak menampik dirinya menggunakan aplikasi kencan Bumble untuk kampanyenya.

Dia mengatakan, aplikasi Bumble itu sudah digunakan sebagai wadah kampanye sejak seminggu yang lalu, tepatnya di pekan kedua September 2023.

"Alasan saya memakai Bumble sebagai wadah kampanye karena biayanya lebih murah daripada cetak banner gedhe-gedhe. Selain itu, ada fitur lokasi terdekat, jadi saya kampanye bisa menyasar warga sekitar saya," terangnya kepada Kompas.com.

Cak Yud mengatakan, aplikasi Bumble tidak hanya menyediakan fitur dating, tapi juga ada fitur mencari Best Friends Forever (BFF) sehingga bisa menjaring dari kalangan wanita atau pria.

"Dan terakhir Bumble adalah wadahnya milenial dan gen Z yang menjadi market saya dalam berkampanye," ucap dia.

Aplikasi Bumble dinilai efektif untuk kampanye

Meskipun baru seminggu, Cak Yud menyebut kampanye yang dilakukan melalui aplikasi Bumble mendapat respons positif.

"Alhamdulillah (sejauh ini) efektif meskipun saya agak keteteran," kata dia.

Melalui aplikasi Bumble, dia mengaku tak hanya berupaya mengumpulkan suara untuknya pada Pemilu 2024, tetapi juga mendengar keresahan warga dan mengedukasi politik ke anak muda.

Beberapa pengaduan warga diterimanya melalui aplikasi tersebut.

"(Misalnya pengaduan) terkait mahalnya harga tol di kabupaten saya, harga tempat pariwisata lokal yang mahal," ungkapnya.

Selain itu, ada juga masyarakat yang mengadu bahwa air di rumahnya mati karena mata air setempat dieksploitasi.

Tidak ada larangan

Hingga tulisan ini dibuat, Partai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menaungi Cak Yud belum mengeluarkan respons terkait kampanye yang dilakukan anggotanya melalui aplikasi Bumble.

"Sejauh ini belum ada respons dari internal partai baik itu DPC, DPW atau DPP," ujar Cak Yud.

Dengan viralnya cara kampanyenya, Cak Yud berharap Cak Imin mendengar apa yang dilakukannya.

"Saya sih ingin berita ini sampai ke Cak Imin, karena saya ingin ketemu beliau juga," tandasnya.

Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menegaskan bahwa bentuk kampanye lewat aplikasi dating sah-sah saja dilakukan.

"Memang di sini (kampanye) tidak dijelaskan lebih lanjut terkait media apa yang digunakan. Jadi, belum ada larangan atau belum ada hal detil lagi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (11/9/2023).

Menurut Cecep, penggunaan media sosial sebagai wadah kampanye cukup populer digunakan.

Terlebih lagi, pemilih pada Pileg dan Pilpres 2024 mendatang didominasi oleh anak muda yang menggunakan media sosial secara aktif.

“Ternyata media sosial itu menjadi media yang efektif ya untuk digunakan dalam proses kampanye,” kata dia.

Meskipun begitu, kampanye menggunakan media sosial, termasuk aplikasi dating Bumble perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/11/191500965/caleg-di-pasuruan-kampanye-lewat-aplikasi-kencan-bumble-apa-alasannya-

Terkini Lainnya

Bukan Lumba-lumba, Ini Hewan Paling Bahagia di Dunia karena Selalu Tersenyum

Bukan Lumba-lumba, Ini Hewan Paling Bahagia di Dunia karena Selalu Tersenyum

Tren
Manfaat Minum Teh Melati untuk Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Manfaat Minum Teh Melati untuk Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Tren
Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Tren
Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Tren
[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

Tren
Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Tren
Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Tren
Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Tren
Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Tren
Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Tren
Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Tren
5 Minuman Penurun Tekanan Darah Tinggi, Ini Daftarnya

5 Minuman Penurun Tekanan Darah Tinggi, Ini Daftarnya

Tren
Tanda-tanda Daging Kurban Tak Layak Konsumsi, Apa Saja?

Tanda-tanda Daging Kurban Tak Layak Konsumsi, Apa Saja?

Tren
Berapa Batas Maksimal Konsumsi Daging Kurban per Hari agar Tetap Sehat?

Berapa Batas Maksimal Konsumsi Daging Kurban per Hari agar Tetap Sehat?

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Saat Idul Adha? Berikut 5 Daftarnya

Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Saat Idul Adha? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke