Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Sengatan Ubur-ubur di Pantai, Berikut Ini Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Ubur-ubur kembali muncul di sejumlah pantai Gunungkidul, DI Yogyakarta, seperti Pantai Kukup, Sepanjang, Drini, dan Somandeng.

Imbasnya, belasan pengunjung di pantai terluka karena tersengat ubur-ubur tersebut pada Minggu (3/9/2023).

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan, ubur-ubur itu muncul di pantai sejak pagi hari. Disebutkan, total 13 orang wisatawan di Pantai Krakal dan Somandeng tersengat biota laut itu.

"Untuk pengunjung tersengat sebagian anak-anak. Tidak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan, masih bisa ditangani pos kami," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Minggu (3/9/2023).

Para pengunjung yang tersengat ubur-ubur mengalami beberapa gejala, seperti gatal-gatal di kulit, panas, dan ruam merah pada bagian tubuh. Pada kondisi parah, gejela tersebut bisa menyebabkan sesak napas.

Penyebab ubur-ubur naik ke permukaan

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo mengatakan, ubur-ubur naik ke permukaan karena Angin Monsun Tenggara yang terjadi pada Juni-Agustus.

Angin tersebut menyebabkan arus permukaan dari wilayah perairan Australia menuju ke perairan pesisir selatan Jawa.

"Pada periode itu, banyak upwelling (pembalikan massa air) yang mengangkat zat hara sehingga perairan subur," terang Widodo kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Upwelling adalah naiknya massa air dari lapisan yang lebih dalam menuju ke lapisan yang lebih dangkal dengan membawa kadar garam (salinitas) dan zat hara atau nutrien yang tiggi.

Selanjutnya, nutrien itu digunakan fitoplankton untuk berkembangbiak lebih banyak dan menarik zooplankton, termasuk ubur-ubur.

"Mungkin karena ada pengaruh dari El Nino, upwelling-nya jadi berlangsung lebih lama, eksten hingga September atau hingga November," ungkap dia.

Oleh sebab itu, ubur-ubur semakin masif muncul di awal September ini.


Bahaya sengatan ubur-ubur

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, sengatan ubur-ubur mengakibatkan efek reaksi iritasi pada kulit.

Kulit akan tampak kemerahan sesuai dengan sengatannya dan muncul sensasi rasa panas seperti terbakar dan nyeri.

"Namun pada kasus-kasus tertentu, sengat ubur-ubur bahkan dapat menyebabkan reaksi sistemik, tidak hanya mengenai kulit tetapi juga sistem organ dalam," terang Okke, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Pada seseorang yang tersengat ubur-ubur dan mengalami reaksi berat, akan muncul gejala pusing, mual, muntah, nyeri perut, nyeri dada, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung.

Cara mengatasi sengatan ubur-ubur

Saat disengat ubur-ubur, Oke menyarankan beberapa tindakan yang bisa segera dilakukan, di antaranya:

1. Direndam air hangat

Menurut Oke, salah satu cara mengatasi sengata ubur-ubur adalah dengan merendam luka menggunakan air hangat.

"Pada kasus ringan kulit dapat dilakukan perendaman pada air hangat dan jika terdapat seperti bulu-bulu halus seperti duri yang mengandung racun pada daerah sengatan, dapat dilakukan pengambilan secara hati-hati," terang Oke.

Setelah direndam dengan air hangat, oleskan obat anti-inflamasi topikal. Namun, pada kasus berat, diperlukan pertolongan gawat darurat.

"Sering kali diperlukan perawatan di rumah sakit," imbuh Oke.

2. Jangan gunakan urine atau cairan amoniak

Oke mengingatkan untuk tidak menggunakan cairan amoniak apalagi urine untuk mengatasi sengatan ubur-ubur.

Sebab selama ini, beredar informasi bahwa cairan urine dapat digunakan untuk mengatasi sengatan ubur-ubur.

"Kalau terkena ubur-ubur tidak disarankan penggunaan cairan amonia, urin, alkohol, air dingin karena dapat memicu pelepasan racun dari sengat ubur-ubur," kata Oke.

3. Gunakan air cuka

Saat mengatasi sengatan ubur-ubur, Oke lebih menyarankan agar menggunakan cairan asam cuka. 

"Lebih disarankan memakai asam asetat 5 persen atau cuka," kata dia.

Senada dengan Oke, Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ismiliana Wirawati juga tidak menyarankan menggunakan amoniak untuk mengatasi luka-luka sengatan ubur-ubur.

"Air kencing tidak higienis, sebaiknya menggunakan amoniak dari cuka atau beli di toko kimia," kata dia kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/07/130000965/waspada-sengatan-ubur-ubur-di-pantai-berikut-ini-cara-mengatasinya

Terkini Lainnya

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Tren
Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Tren
Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Tren
Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke