Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Korset Perata Payudara, Amankah Digunakan?

Unggahan tersebut dibuat oleh akun media sosial X ini (dulunya Twitter) pada Senin (21/8/2023).

"Alasan kalian yang cewe pake perata dada apa sih? Gak engap apa? Itu aman gak sih buay boobs kalian? Kenapa gak Bra aja?" tulis pengunggah.

Hingga Rabu (23/8/2023) pagi, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 237.000 kali dan mendapatkan lebih dari 360 komentar dari warganet.

Lantas, amankah memakai binder atau korset perata dada?

Memicu pegal

Spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) dari RS Brawijaya Antasari, Dinda Derdameisya mengatakan pemakaian korset perata dada sebenarnya tidak terlalu berbahaya.

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa penggunaan korset tersebut dapat menyebabkan sirkulasi darah di bagian payudara terganggu.

"Yang pasti tidak nyaman dan sirkulasi aliran darah dan saraf terganggu," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Selain itu, penggunaan korset perata dada dalam waktu yang lama juga bisa membuat pegal-pegal dan kesemutan hingga ke area tangan.

Dapat memicu perubahan bentuk payudara

Sementara itu, dokter spesialis kandungan dan seksolog Boyke Dian Nugraha mengungkapkan bahwa penggunaan korset perata dada yang salah atau terlalu lama dapat menyebabkan perubahan bentuk pada payudara.

Hal tersebut lantaran korset perata payudara didesain terlalu ketat, sehingga dapat menekan payudara pemakainya.

Selain itu, kata Boyke, risiko lain yang bisa terjadi adalah kulit pada area payudara bisa lecet dan menimbulkan trauma yang terus-menerus.

"Penggunaan korset perata payudara tetap tidak baik karena memang bisa membuat bentuk payudaranya berubah karena tertekan korset tersebut," jelas Boyke.

"Saya juga sering menganjurkan kepada para wanita kalau tidur malam itu sebaiknya juga tidak menggunakan bra," tambahnya.

Memungkinkan terganggunya produksi ASI

Boyke juga mengungkapkan bahwa penggunaan korset perata payudara dapat memicu terganggunya produksi air susu ibu (ASI).

"Dikhawatirkan, penggunaan korset perata payudara bisa menggangu produksi ASI ke depannya," kata dia.

"Ini karena pertumbuhan payudaranya ditekan dengan penggunaan korset tersebut. Jadi semua sel-sel apabila terlalu ditekan bisa terganggu," sambungnya.

Ia melanjutkan, payudara adalah organ tubuh yang sensitif, di mana dalam area payudara itu terdapat beberapa sel. Salah satunya adalah sel penghasil ASI.

"Karena dokter sendiri kalau ada pasien yang bayinya meninggal akan menyuruh sang ibu untuk membebat payudaranya agar tidak keluar ASI-nya," ungkap Boyke.

Untuk itu, ia menyarankan agar seseorang tidak memakai korset perata payudara atau pun pakaian yang ketat lebih dari 3 jam.

"Beberapa jam tidak masalah, 2-3 jam atau sepanjang melakukan aktivitas tertentu seperti olahraga," ujar Boyke.

"Kulit kan membutuhkan oksigen dan untuk memiliki bentuk payudara yang sehat ya jangan ditekan-tekan karena bisa menggangu pertumbuhan payudara," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/23/063000265/ramai-soal-korset-perata-payudara-amankah-digunakan-

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

Tren
Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tren
Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim 'Cone'

Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim "Cone"

Tren
4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

Tren
Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke