"Saya pikir film porno adalah aib. Saya dulu sering menonton film porno, jujur saja. Saya mulai menonton film porno ketika saya berusia 11 tahun," kata dia dikutip dari The Guardian.
Dia mengungkapkan bahwa kecanduannya akan film porno membuat otaknya rusak dan tak jarang ia mengalami mimpi buruk karena beberapa konten yang ditontonnya sangat keras dan kasar.
"Saya pikir itu benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat hancur karena saya terpapar begitu banyak film porno," tambahnya.
Eilish mengatakan bahwa dia sekarang marah pada dirinya sendiri karena berpikir bahwa tidak apa-apa untuk menonton begitu banyak film porno.
Pornografi memengaruhi perilaku anak-anak
Dilansir dari BBC, menurut komisaris anak-anak di Inggris Dame Rachel De Souza mengatakan bahwa pornografi dapat memengaruhi perilaku anak usia 8 tahun.
"Anak-anak melihat pornografi terlalu muda, kebanyakan dari mereka pada usia 13 tahun, tetapi beberapa di antaranya melihatnya pada usia delapan atau sembilan tahun," kata Dame Rachel De Souza.
Sebagian besar anak-anak pertama kali melihat pornografi di media sosial dan perusahaan teknologi harus berbuat lebih banyak untuk menghapus gambar-gambar tersebut.
Dame Rachel juga telah menerbitkan sebuah laporan tentang pengaruh pornografi terhadap perilaku seksual yang berbahaya di kalangan anak-anak.
"Pada tingkat yang paling serius, anak-anak menggunakan bahasa pornografi yang penuh kekerasan dan hal ini mempengaruhi perilaku mereka," katanya.
Dampak pornografi pada anak
Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo menyampaikan, kecanduan film porno dapat membuat produksi hormon dopamin pada otak meningkat.
Menurutnya, jumlah hormon dopamin pada orang yang ketagihan pornografi akan terus meningkat. Awalnya, ia akan merasa cukup menonton satu adegan porno. Tapi besoknya, adegan itu tidak memberikan efek kepuasan. Dia lalu harus mencari tontonan porno lainnya.
"Akibatnya, seseorang menjadi ketagihan dan hormon dopamin dalam otak akan semakin banyak. Kalau terlalu banyak, dopamin akan membanjiri PFC," ujar Christine kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).
PFC (Pre Frontal Cortex) adalah kontrol di area kortikal pada otak bagian depan yang mengatur fungsi kognitif dan emosi.
Bagian otak ini juga berfungsi dalam proses berpikir yang merencanakan masa depan seseorang, sehingga saat anak kehilangan fungsi PFC ini, maka anak dikatakan kehilangan sistem rem otak.
Sehingga, dalam hal ini anak tidak akan mampu mengontrol pikiran dan perilakunya.
"Saat PFC rusak, kepribadian orang itu jadi terganggu. Kalau dulu dia bisa mengambil keputusan, lama-lama dia jadi sulit mengambil keputusan dan tidak tahu baik-buruk," kata dia.
"Jadi dia akan melakukan hal-hal berisiko, misalnya mabuk, mengebut, bolos sekolah, tidak bekerja, korupsi, karena PFC-nya rusak jadi tidak bisa membandingkan baik-buruk," tambahnya.
Pengaruh tontonan porno pada kehidupan dan lingkungan
Sementara itu, Psikolog Klinis Personal Growth Shierlen Octavia mengatakan, kecanduan film porno atau adiksi pornografi umumnya ditandai oleh konsumsi konten pornografi yang berulang.
"Perilaku ini disebut sebagai adiksi ketika dorongan untuk melakukannya tidak dapat dikontrol sehingga membuatnya sulit melakukan hal sehari-hari seperti pekerjaan atau berinteraksi sosial," ujarnya terpisah, Senin (7/8/2023).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kecanduan film porno dapat menimbulkan dampak negatif yang serius, baik terhadap diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar.
Adiksi pornografi dapat membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sekitar karena tidak mampu mengontrol dorongan untuk menonton tayangan porno.
"Lebih dari itu, kecanduan film porno juga dapat menurunkan produktivitas seseorang karena hasrat untuk mengonsumsi konten pornografi dapat melebihi tanggung jawab yang harus dikerjakan," ungkap Shierlen.
Selain itu, adegan seksual yang ditayangkan di film porno biasanya digambarkan dengan berlebihan dan tidak menggambarkan realitas.
Hal ini sering kali memunculkan persepsi yang keliru mengenai hubungan romantis dan seksualitas. Misalnya anggapan bahwa melakukan free sex tidak berisiko atau bentuk-bentuk tubuh ideal yang harus dimiliki untuk mencapai kepuasan seksual.
"Akibatnya, orang yang kecanduan film porno juga berpotensi mudah merasa cemas dan tidak percaya diri, terutama berkaitan dengan kehidupan seksualnya," jelasnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/07/190000465/billie-eilish-mengaku-kecanduan-film-porno-merusak-otak-dan-kerap-alami