Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Mandi Air Garam Bisa Membuat Tubuh Lebih Rileks? Ini Penjelasan Dokter

KOMPAS.com - Unggahan warganet perihal mandi dengan menggunakan air garam ramai di media sosial, Twitter.

Selain disebutkan membuat tubuh terasa lebih enakan, mandi dengan air garam disebutkan juga dapat membuat tubuh rileks.

Salah satu akun yang mengunggah foto dengan narasi terkait dengan mandi menggunakan air garam yakni akun Twitter ini pada Selasa (1/8/2023).

Hingga Rabu (2/8/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 112.000 kali dan mendapatkan lebih dari 110 komentar dari warganet.

Berikut sejumlah komentar dari warganet terkait dengan mandi menggunakan air garam:

"Lah baru denger, aku mandi air garem biasanya kalo abis olahraga yg bikin cape banget biar badannya kerasa lebih enakan pas abis mandi. Tapi itu juga gatau emang ngaruh gatau cuma sugesti," tulis akun ini.

"Aku selama ini mandi pake garam kasar kalo lagi gak enak badan. Gak pernah denger hal itu bisa ngeluarin energi negatif blablabla," kata akun ini.

Lantas, benarkah mandi dengan air garam bisa membuat tubuh lebih rileks?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti membenarkan bahwa mandi air garam dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Menurutnya, garam yang dipergunakan untuk campuran mandi adalah jenis garam laut atau sea salt yang memiliki banyak kandungan mineral di dalamnya.

"Sea salt mengandung banyak mineral seperti magnesium, kalsium, zinc, zat besi, dan kalium. Sehingga garam tipe ini yang sering digunakan untuk berendam atau mandi," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2023).

Lebih lanjut, Ismiralda menyampaikan bahwa mandi dengan air hangat yang ditambahkan dengan garam dapat memberikan berbagai manfaat bagi tubuh, seperti relaksasi, mengurangi rasa nyeri pada sendi dan otot.

Selain itu, pada beberapa kasus, mandi dengan air garam juga dapat membantu proses penyembuhan kelainan seperti ekzema, psoriasis, dan kulit yang sangat kering.

"Beberapa penelitian sudah menunjukkan manfaat sea salt bath bagi kesehatan kulit," ungkap dia.

Kendati demikian, seseorang harus memperhatikan jumlah garam yang dimasukkan ke dalam air untuk nantinya digunakan berendam atau mandi.

Kapan waktu terbaik untuk mandi air garam?

Untuk mendapatkan manfaat di atas, Ismiralda mengatakan bahwa garam yang digunakan harus garam laut dan bukan garam dapur.

"Menggunakan garam yang memiliki tekstur kasar. Kalau garam dapur sudah melalui proses yang cukup panjang untuk dikonsumsi, sehingga banyak mineral yang hilang," jelasnya.

Pada kondisi biasa imbuhnya, seseorang bisa menggunakan 1/4 cangkir untuk ukuran bathtub standar dengan air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Ismiralda mengatakan, pada prinsipnya mandi air garam boleh dilakukan kapan saja. Akan tetapi, ia menyarankan agar hal tersebut tidak terlalu sering dilakukan.

"Jika terlalu banyak atau berendam terlalu lama, cairan dalam tubuh kita akan tertarik keluar, sehingga kulit kita akan lebih kering dan keriput," jelasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/02/201500065/benarkah-mandi-air-garam-bisa-membuat-tubuh-lebih-rileks-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke