Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Rubicon Serempet Mobil di Tol, Sopir Diduga Perwira Polisi dan Sudah Minta Maaf

KOMPAS.com - DT (44), pengemudi mobil Daihatsu Ayla yang diserempet Jeep Wrangler Rubicon di exit Tol Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengungkap kronologi insiden yang menimpanya.

Menurut dia, insiden penyerempetan terjadi pada Selasa (18/7/2023) pagi, sekitar pukul 07.30-08.00 WIB.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (23/7/2023), DT mengatakan bahwa penyerempet mobil adalah seorang anggota polisi yang memiliki pangkat perwira menengah.

"Setelah saya ingat-ingat, ciri-ciri pelaku mirip dengan perkataan netizen di Instagram. Mirip dengan seorang perwira menengah polisi," ujar dia saat dihubungi, Minggu.

Kendati demikian, DT enggan menyebutkan pangkat, nama, dan tempat pelaku bertugas. Dia hanya menyebut, pelaku pernah bermasalah dengan institusi Polri.

"Dia itu perwira menengah polisi yang banyak beritanya di media," tutur dia.

Lantas, seperti apa kronologi kejadiannya?

Kronologi Rubicon serempet mobil versi korban

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (22/7/2023), insiden penyerempetan oleh Rubicon bermula dari DT yang tengah mengendarai Daihatsu Ayla di lajur pertama.

Kemudian, DT menyalakan lampu sein sebagai tanda untuk berpindah lajur ke kiri karena hendak keluar tol.

"Sebelum terowongan saya lihat spion ada Rubicon oranye itu di bahu jalan, namun masih jauh dan keadaan jalan semua lajur tidak ramai dan sangat lancar," jelas DT.

Lantaran sudah menyalakan sein, DT pun lanjut melihat ke depan. Namun, tiba-tiba, sebuah Rubicon oranye bernomor polisi B 1360 BCY menyerempetnya.

"Seperti dia (menyalip dari kiri) mau coba keberuntungan untuk melomba dan kembali masuk jalur tol," tambahnya.

DT menambahkan, setelah mobilnya terserempet, dia meminta pengemudi Rubicon untuk meminggirkan kendaraan.

Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh pengemudi Rubicon. Bahkan, DT dimarahi pengemudi Rubicon setelah berpindah ke lajur kiri.

"Saya bilang kalau saya rekam pakai kamera, dia malah melaju. Di lampu merah saya coba hentikan namun dia tetap melaju lalu akhirnya mau berhenti," tuturnya.

Setelah terlibat aksi kejar-kejaran, DT akhirnya mampu menghentikan pengemudi Rubicon ke pinggir jalan.

DT dan pengemudi Rubicon pun turun dari mobil dan terlibat perdebatan selama beberapa saat.

Alih-alih mengaku salah, menurut DT, pengemudi Rubicon justru menyalahkan mobilnya yang berpindah ke lajur kiri.

"Saya katakan bahwa saya di jalur satu dan sudah menyalakan sein kiri dan saya bilang Anda dari bahu jalan. Dia tetap tidak mau mengaku salah," lanjutnya.

DT yang terlibat perdebatan lantas mengajak pengemudi Rubicon untuk menyelesaikan masalah ini di kantor polisi.

Sebab di tengah perdebatan, seorang petugas keamanan berada di sekitar DT dan pengemudi Rubicon, serta menyarankan agar menyelesaikan masalah di Polsek Cilandak.

"Saya katakan ke pelaku, 'Ayo ke Polsek Cilandak'. Saya ambil ponsel untuk rekam pelat nomornya dan di situ dia langsung masuk mobilnya," ungkapnya.

Saat DT baru masuk mobil, pengemudi Rubicon langsung melaju kencang dan keluar tol ke Jalan TB Simatupang menuju Cilandak.

"Saat melewati flyover keadaan macet dan saya sudah tidak melihat mobilnya," kata dia.

Pelaku sudah minta maaf

Meski mengalami insiden kurang mengenakkan, DT mengaku tidak mau memperpanjang masalah ini.

Sebab, dia baru saja berdamai dengan pelaku, sehingga enggan melaporkan kasus penyerempetan oleh Rubicon ke pihak berwajib.

"Pelaku barusan mengirim pesan via Instagram saya. Dia minta maaf dan saya maafkan. Jadi saya anggap semua sudah selesai sampai di sini," tutupnya.

(Sumber: Kompas.com/Dzaky Nurcahyo, Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Sabrina Asril)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/24/073000765/kronologi-rubicon-serempet-mobil-di-tol-sopir-diduga-perwira-polisi-dan

Terkini Lainnya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana Jika Menunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana Jika Menunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Tren
Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Tren
Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Penyakit Apa yang Bisa Disembuhkan dengan Kunyit? Berikut 7 Daftarnya

Tren
[POPULER TREN] Curhatan Kepala Otorita IKN Tak Digaji 11 Bulan | Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah

[POPULER TREN] Curhatan Kepala Otorita IKN Tak Digaji 11 Bulan | Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah

Tren
Jalan Kaki dan Joging, Mana yang Lebih Sehat?

Jalan Kaki dan Joging, Mana yang Lebih Sehat?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke