Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Isi Pesan Virtex di WA yang Bikin HP Terganggu, Apa Itu?

KOMPAS.com - Sejumlah warganet baru-baru ini melaporkan mengalami teror dalam bentuk kiriman puluhan pesan WhatsApp yang disebut virtex.

Mereka mengaku mendapat pesan dari nomor asing melalui aplikasi WA. Saat dibuka, isi pesan itu membuat handphone (HP) dan aplikasi WA bermasalah.

Pengalaman mendapat virtex tersebut dibagikan salah satunya oleh akun Twitter ini, pada Selasa (18/7/2023).

Tidak hanya itu, pemilik akun lain juga mengaku mendapatkan virtex sehingga aplikasi WA miliknya tidak bisa dibuka.

"Dia send virtex di wa bisnis aku. WA langsung ngelag gabisa dibuka," katanya.

Virtex juga mengganggu warganet lain serta memaksa pemilik akun ini memblokir dan menghapus semua pesan di aplikasinya.

Lalu, apa itu virtex dan bagaimana cara mengatasinya?

Pengertian virtex

Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa gangguan yang dialami para warganet berupa teks yang dikirim melalui aplikasi tersebut merupakan virtex.

"Virtex adalah kepanjangan dari virus text dan merupakan kumpulan teks (virtual teks) atau kode yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan mengganggu kerja aplikasi Whatsapp," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Alfons mencontohkan, virtex dapat berupa pesan bertuliskan "999999999 MAdTONjOL 999999999" dalam jumlah sangat banyak yang dikirimkan via WA.

Menurutnya, gangguan itu umumnya akan mengakibatkan aplikasi WA menjadi lambat, eror, atau bahkan menyebabkan ponsel restart karena tidak mampu menangani virtex yang diterima.

Tidak hanya di WA, Alfons menyebutkan pesan tersebut juga populer di Telegram, Instagram, dan Facebook Messenger.

"Namun seiring dengan populernya WhatsApp, maka virtex yang paling sering ditemui adalah virtex yang menyasar pengguna WhatsApp," tambah dia.

Ia menjelaskan virtex dapat membuat HP terganggu karena ada iklan atau tautan yang bisa mengandung malware, situs jahat, atau aplikasi jahat tersembunyi di antara teks tulisan yang dikirimkan.

Menurut Alfons, handphone yang rentan menjadi korban virtex biasanya memiliki spesifikasi yang rendah atau ponsel lawas.

Alfons menyatakan bahwa virtex pada prinsipnya dikirim seperti teks biasa melalui aplikasi pesan.

Artinya, pesan tersebut bisa datang dari mana saja selama pengirim menyimpan nomor korban.

"Virtex pada prinsipnya kan ketikan. Jadi sama saja dengan teks yang kita ketikkan melalui chat ini," ujarnya.

Menurut Alfons, virtex bukan virus, tetapi teks yang dirancang sedemikian rupa untuk membuat hang WhatsApp.

"Jadi, misalnya aku mau isengin kamu, aku tinggal kirim virtex. Nanti WhatsApp kamu hang tidak bisa loading," tambah dia.

Cara mengatasi virtex

Menurut Alfons, virtex tidak bisa dicegah selain dengan cara memblokir nomor pengirimnya.

"Kalau ada yang iseng kirimin virtex, kamu blokir saja orangnya," katanya.

Sementara WA yang eror akibat virtex bisa diatasi dengan cara mengaksesnya dari WhatsApp for web di laptop atau komputer.

Meski mengganggu penggunaan WA, virtex tidak bersifat permanen. Handphone imbuhnya, akan kembali normal setelah beberapa saat. Untuk itu, pemilik akun harus menghapus pesan berisi virtex dari WhatsApp miliknya.

Di sisi lain, Alfons menyebutkan bahwa sistem WhatsApp memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan teks yang berpotensi membuat hang tersebut.

"WhatsApp secara otomatis memecahkan pesan panjang virtex menjadi beberapa bagian supaya tidak membuat crash dan hang sistem," jelas dia.

Pesan virtex yang terkirim dalam beberapa bagian ini, menurutnya, tidak membebani sistem WhatsAapp dan tidak menyebabkan gangguan.

Selain itu, WhatsApp akan memperingatkan pengirim yang mencoba mengirimkan virtex kepada orang lain.

"Proses pengiriman pesan akan dihentikan dan pengirim diminta untuk memecahkan pesan yang dikirimnya ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/18/200000165/ramai-soal-isi-pesan-virtex-di-wa-yang-bikin-hp-terganggu-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke