Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Pemain Tenis di Wimbledon Harus Berseragam Serba Putih?

KOMPAS.com - Kejuaraan Wimbledon adalah yang tertua dan paling bergengsi dari empat turnamen tenis Grand Slam. Tiga turnamen lain adalah Australia, Perancis, dan AS Terbuka.

Oleh karena itu, turnamen ini memiliki sejumlah tradisi unik yang bertahan lama sampai dengan hari ini.

Misalnya penggunaan istilah "Gentlemen's" dan "Ladies'" untuk pemain pria dan wanita, Royal Box yang disediakan untuk anggota bangsawan Inggris, serta Center Court yang ikonik dan masih bebas iklan.

Namun, hal yang paling khas dari turnamen Wimbledon adalah dresscode atau aturan pakaian serba putih untuk semua peserta.

Aturan pakaian di turnamen Wimbledon

Dresscode atau aturan berpakaian resmi bagi peserta turnamen Wimbledon mengikuti standar yang ditetapkan di era Victoria, yakni mengenakan pakaian putih.

Dilansir dari laman TIME, aturan pertama untuk pemain tenis Wimbledon adalah pakaiannya harus berwarna putih saat memasuki area lapangan. Warna off white dan krim tidak diperbolehkan.

Lis non-putih boleh, namun dengan lebar di bawah satu sentimeter dan berada di bagian leher, manset lengan, dan sisi luar celana, rok, atau celana pendek.

Logo tidak diperbolehkan, begitu juga dengan warna-warna yang terdapat dalam pola jika ukurannya lebih dari satu sentimeter secara keseluruhan.

Beberapa aksesoris, seperti topi, ikat kepala, bandana, gelang, dan kaus kaki juga mengikuti aturan serba putih yang sama, dengan lis non-putih satu sentimeter.

Sepatu harus benar-benar putih tanpa sol berwarna, dan pakaian dalam yang kemungkinan terlihat saat bermain, juga harus sesuai dengan tema putih.

Terakhir, pemain yang menggunakan penyangga atau pita medis, diminta agar berwarna putih jika memungkinkan. Tetapi diperbolehkan berwarna jika benar-benar diperlukan.

Lantas, apa alasan para pemain harus menggunakan seragam putih di Kejuaraan Wimbledon?

Alasan para pemain mengenakan pakaian putih di Kejuaraan Wimbledon adalah demi kesopanan, karena warna putih meminimalisasi terlihatnya keringat.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, aturan berpakaian itu ditulis pada tahun 1880-an, di mana noda keringat dianggap sangat tidak pantas dan tidak sedap dipandang.

Memakai pakaian putih dapat meminimalkan visibilitas keringat, karena akan lebih terlihat pada pakaian berwarna.

Sejak saat itu, seragam putih dianggap sebagai pakaian standar untuk pemain tenis kalangan atas, yang menggambarkan semua orang yang bermain di turnamen Wimbledon pertama.

Setelah aturan itu ditentukan dalam aturan berpakaian, tradisi Wimbledon itu bertahan hingga sekarang dan tidak dihapus.

Meskipun telah menjadi bagian dari Wimbledon selama lebih dari seabad, aturan berpakaian serba putih tidak lantas disukai oleh semua pemain.

Misalnya saat superstar Andre Agassi menolak untuk bermain di Wimbledon dari tahun 1988 hingga 1990, karena ia lebih nyaman menggunakan pakaian berwarna cerah.

Bahkan salah satu petenis pria terbaik sepanjang masa, Roger Federer, pernah ditegur pada 2013 karena mengenakan sepatu putih dengan sol oranye.

Tahun berikutnya, legenda tenis Martina Navratilova mengatakan bahwa penyelenggara turnamen terlalu berlebihan karena mengatakan rok bergaris birunya tidak sesuai dengan aturan.

Meski kritikan datang beberapa pemain hebat, masih belum cukup untuk mengubah aturan berpakaian serba putih dari kejuaraan Wimbledon.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/13/074500365/mengapa-pemain-tenis-di-wimbledon-harus-berseragam-serba-putih-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke