Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangis Histeris Seorang Ibu di Palestina, Polisi Israel Pembunuh Anaknya Divonis Bebas

KOMPAS.com - Pengadilan Israel membebaskan seorang petugas polisi perbatasan yang didakwa membunuh seorang pria autis Palestina di Yerussalam tiga tahun lalu.

Dalam sidang putusan yang digelar Kamis (6/7/2023), pengadilan memutuskan bahwa petugas tersebut sedang membela diri ketika menembak dan membunuh Eyad Hallaq yang berusia 32 tahun.

Hakim menggambarkan, petugas membuat keputusan sepersekian detik dalam situasi berbahaya.

"Ini merupakan bagian bagian integral dari aktivitas militer," kata pengadilan, dikutip dari AP News.

Usai sidang putusan, ibu Hallaq, Rana keluar dari ruangan sambil menangis histeris.

Dia menegakan, putranya yang menderita autis merupakan seorang yang sederhana dan tenang.

"Karena dia tenang, mereka membunuhnya. Tuhan memiliki penghakiman lain," kata Rana.

Upaya tindakan hukum lainnya

Sementara ayah Hallaq, Khairy mengaku terkejut dengan vonis bebas itu dan berjanji akan menempuh tindakan hukum lainnya.

"Kami menghabiskan bertahun-tahun di pengadilan menunggu keputusan, tetapi kami tidak mengharapkan keputusan yang mengejutkan ini," ujarnya.

"Kami tidak akan membiarkan pembunuhnya dibebaskan," lanjutnya.

Dikutip dari Middle East Eye, Hallaq adalah seorang penderita autisme parah sejak berusia delapan tahun.

Penembakan Hallaq terjadi pada 30 Mei 2020 saat dalam perjalanan ke lembaga kebutuhan khusus.

Dalam pernyataan resmi setelah pembunuhan itu, petugas polisi Israel mengatakan bahwa mereka telah menerima peringatan dari komando terkait adanya teroris bersenjata yang memasuki Yerussalam.

Rekaman CCTV menunjukkan, Hallaq di dekat sekolah, di mana dia menoleh ke kiri dan ke kanan dan melihat ke belakang.

Beberapa saat kemudian, empat polisi mengejarnya, sehingga membuatnya panik dan lari.

Hallaq meminta bantuan kepada gurunya dengan berteriak bahwa dia cacat dalam bahasa Arab dan Ibrani.

Hallaq dan gurunya, Abu Hadid kemudian memasuki gudang demi keamanan, tetapi petugas itu mengikuti mereka dan melepaskan tiga tembakan ke Hallaq.

Warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh pasukan Israel membunuh warga Palestina dalam keadaan yang dipertanyakan.

Sayangnya, investigasi sering kali berakhir tanpa tuntutan atau hukuman yang ringan. Bahkan dalam banyak kasus, saksi tidak dipanggil atau diinterogasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/09/074500065/tangis-histeris-seorang-ibu-di-palestina-polisi-israel-pembunuh-anaknya

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke