Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Sapi-sapi Kurban Mengamuk dan Kabur...

Pada hari raya ini, warga di berbagai wilayah Indonesia mengurbankan hewan ternak, salah satunya sapi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, cerita sapi-sapi kurban yang mengamuk dan kabur saat akan disembelih pun mewarnai Idul Adha tahun ini.

Cerita sapi kurban mengamuk dan kabur saat Idul Adha 2023

Berikut sejumlah kejadian sapi kurban yang mengamuk dan kabur saat akan disembelih di sejumlah daerah:

Wachid Sulaiman (54) sang pemilik sapi mengatakan, hewan kurban tersebut mengamuk saat  setelah tiba dari Lamongan pukul 09.30 WIB.

"Kita ikat (sapinya) ternyata talinya kecil. Kita pulang beberapa langkah sudah keluar dari pagar, dia berontak dan langsung masuk ke bozem (penampungan air)," kata Wachid

Ketua RT setempat kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Command Center 112. Butuh bantuan enam anggota pemadam kebakaran untuk mengevakuasi sapi tersebut.

Warga setempat Widiarso (39) menyebut, sapi kurban itu kabur dari Masjid Rahmatullah di Jalan Kelapa Sawit, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru.

"Ada tujuh ekor sapi baru datang dari Sumatra Barat jam 19.00 WIB tadi. Dibawa ke Masjid Rahmatullah untuk kurban besok. Pada saat sapi diturunkan dari mobil, sapinya lepas," kata Widiarso kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu kemarin.

Panitia kurban dan warga kemudian berupaya mengejar dan menangkap sapi yang lepas.

"Jadi waktu mau disembelih, sapi itu seperti kesetanan. Lalu loncat dari belakang pabrik dan masuk ke pabrik semen Bosowa," kata karyawan PT. SSP Banyuwangi Rizki Wanto, dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/6/2023).

Warga setempat berusaha mengejar sapi ke dalam pabrik. Namun, sapi itu malah kabur ke pantai, berenang ke tengah laut, kemudian hanyut.

Pencarian sapi asal Bali seharga Rp 19 juta itu dihentikan pukul 11.00 WIB setelah tidak muncul ke permukaan.

Tepatnya, sapi tersebut masuk ke akses tol Gedong Panjang menuju Tanjung Priok.

"Karena mengalami stress dan memberontak, akhirnya kabur meninggalkan lokasi penyembelihan," ujar Kasat Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya Kompol Sutikno, dikutip dari keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (26/6/2023).

Untungnya, di KM 21.800 B, sapi itu berhenti dan berhasil ditangkap kembali. Namun, peristiwa ini sempat membuat arus lalu lintas menjadi tersendat.

Evakuasi sapi dengan berat sekitar 2 kwintal tersebut dilakukan oleh delapan petugas dari UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang. 

"Informasinya sapi ini awalnya akan disembelih, namun entah kenapa mungkin berontak kemudian terperosok masuk ke dalam tempat pembuangan limbah kedalaman dua meter," kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang Agoes Soebekti kepada Kompas.com, Kamis (29/6/2023).

Untungnya, sapi berhasil diselamatkan dengan katrol dari lubang sempit tersebut.

Ketua Pemuda RT 003 Tajem, Maguwoharjo, Sleman, Dzaki Arifril  menceritakan, sapi tersebut hendak dibawa ke Masjid Tajem tapi talinya lepas di tengah jalan.

"Talinya lepas, terus lari masuk ke desa. Terus lari keluar melewati jalan raya Tajem. Masuk ke bendungan, masuk di enceng gondok," katanya dilansir dari Kompas.com, Kamis (29/06/2023).

Warga harus menggunakan alat berat untuk mengangkat sapi tersebut dari bendungan lalu menyembelihnya di lokasi itu.

(Sumber: Kompas.com/Wijaya Kusuma, Nugraha Perdana, Joy Andre, Rizki Alfian Restiawan, Idon Tanjung, Andhi Dwi Setiawan | Editor: Dita Angga Rusiana, Gloria Setyvani Putri, Fabian Januarius Kuwado, Pythag Kurniati)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/30/154500665/saat-sapi-sapi-kurban-mengamuk-dan-kabur-

Terkini Lainnya

Warganet Sebut Pendaftaran CPNS Sebenarnya Tidak Gratis, Ini Kata BKN

Warganet Sebut Pendaftaran CPNS Sebenarnya Tidak Gratis, Ini Kata BKN

Tren
Potensi Khasiat Sayur Kubis untuk Menunjang Kesehatan Jantung

Potensi Khasiat Sayur Kubis untuk Menunjang Kesehatan Jantung

Tren
Cerita Pasien yang Hidup dengan Chip Neuralink Elon Musk...

Cerita Pasien yang Hidup dengan Chip Neuralink Elon Musk...

Tren
Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Tren
Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Tren
Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Tren
10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

Tren
Tiket Kereta Compartment Suites Termahal Rp 2,45 Juta, Ini Kata KAI

Tiket Kereta Compartment Suites Termahal Rp 2,45 Juta, Ini Kata KAI

Tren
Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

Tren
Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tren
Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim 'Cone'

Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim "Cone"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke