Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Pernikahan di Kebun Binatang Gembira Loka, Bagaimana Ceritanya?

KOMPAS.com - Pernikahan di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta tengah menjadi sorotan di media sosial.

Momen pernikahan tak biasa ini dibagikan dalam video TikTok oleh akun @kohallen, Minggu (11/6/2023).

Cuplikan dan tangkapan layar video tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter @sosmedkeras, Senin (12/6/2023).

"Momen pernikahan seorang yang punya kebun binatang Gembira Loka di Jogja. Gimana menurut kalian?" tulis pengunggah Twitter.

Tampak dalam tangkapan layar, disebutkan bahwa pernikahan diselenggarakan oleh pemilik Kebun Binatang yang berlokasi di Yogyakarta tersebut.

Adapun hingga Rabu (13/6/2023) pagi, unggahan ini telah menuai lebih dari 3,9 juta tayangan, 24.800 suka, dan 1.800 twit ulang dari pengguna Twitter.

Lantas, bagaimana ceritanya?

Pernikahan putra Dirut Gembira Loka

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama (Dirut) Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, Joko Tirtono, membenarkan telah menyelenggarakan pesta pernikahan di kebun binatang.

"Ya betul, (pernikahan) putra saya. Kemarin di Gembira Lokanya Sabtu, 10 Juni 2023," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023).

Joko menceritakan, gagasan pernikahan terbuka di tengah kebun binatang tersebut sudah dipikirkan sejak satu setengah tahun lalu.

Kala itu, pihaknya menginginkan konsep pernikahan outdoor atau luar ruangan. Sempat mencari lokasi lain, tetapi merasa belum menemukan tempat yang cocok.

"Rata-rata adanya flat, misalnya lapangan bola. Tapi kan tidak ada sesuatu hal yang bisa dilihat," ungkapnya.

Setelah berpikir panjang, akhirnya Joko sekeluarga memilih untuk menyelenggarakan pesta pernikahan di Kebun Binatang Gembira Loka.

Selain terbuka, dia mengatakan, Gembira Loka juga memiliki "wajah" yang berbeda dengan kapasitas besar.

"Tempat kita sendiri ya, apa jeleknya kita pakai tempat kita sendiri," ujar Joko.

Joko mengungkapkan, resepsi putranya merupakan acara pernikahan pertama kali yang digelar di dalam Gembira Loka.

Gelaran pada Sabtu malam itu pun telah melalui berbagai pertimbangan, termasuk kemungkinan hujan, efek pada binatang, serta sirkulasi tamu yang banyak.

"Bukan Gembira Loka sering dipakai (untuk pernikahan), itu tidak, baru pertama kali," ujar Joko.

"Karena kami di Gembira Loka sudah lama, jadi sudah tahu plus minusnya seperti apa, sehingga kami memutuskan untuk menyelenggarakan pernikahan di Gembira Loka," sambungnya.

Tidak berdampak pada hewan

Menurut Joko, pernikahan yang digelar di dalam Gembira Loka tidak berpengaruh pada hewan-hewan di sana.

Sebab, acara digelar di dekat Mayang Tirta, bangunan di tengah danau buatan kompleks Gembira Loka Zoo.

"Lokasinya kebetulan yang kita pilih itu dekat Mayang Tirta, itu jauh dari lokasi binatang," paparnya.

Joko melanjutkan, beberapa hewan yang ditampilkan di acara pernikahan pun merupakan hewan jinak dan perliharaan, seperti kambing dan keledai.

Sementara sejumlah hewan lain, berada di dalam kandang, tidur dan tidak dapat diakses para tamu.

"Jadi jangan pikirannya binatangnya ditonjolkan semua loh ya, tidak. Kemarin yang ditonjolkan yang dilihat di video itu adalah pet, jadi binatang peliharaan, kayak kambing, keledai, itu kan binatang peliharaan," ungkap Joko.

"Tapi seperti orang utan, lain-lainnya kan tidak juga. Kalau gajah, (yang ditampilkan) gajah yang terlatih," lanjutnya.

Dia turut memaparkan, kebun binatang memiliki dua kandang, yakni kandang peraga dan kandang tidur.

Saat tidak ditampilkan atau tidak diakses pengunjung, tepatnya setiap malam, maka hewan-hewan tersebut akan masuk ke dalam kandang tidur.

Tak hanya itu, Joko mengaku, area yang digunakan untuk resepsi hanyalah 10 persen dari total luas 20 hektare Gembira Loka.

"Jadi area yang ingar-bingar ada musiknya itu paling hanya 2-3 hektare, kan jauh. Sore sampai malam saja, mulai jam 17.00 sampai jam 21.00 WIB. Tidak sepanjang malam," tuturnya.

Masih belum bisa disewa

Di sisi lain, Dirut Gembira Loka Zoo mengaku masih belum terpikirkan menyewakan kebun binatang untuk acara serupa kepada masyarakat umum.

Namun, viralnya video pernikahan sang putra menjadi inspirasi bagi pengelola Gembira Loka untuk menciptakan wisata alam pada malam hari.

"Dan ini menjadikan inspirasi bagi kami pengelola Gembira Loka, oh ternyata banyak yang suka. Mungkin Gembira Loka akan membuat tempat-tempat, area khusus tertentu saja untuk nongkrong," ujarnya.

Menurut Joko, pihaknya mungkin dapat menonjolkan wisata alam terbuka dengan menerangi pohon-pohon agar tampak lebih bagus.

Kendati demikian, bukan menghias pohon dengan lampu-lampu, pihaknya kemungkinan akan menyorot pepohonan agar tampak hingga akar-akarnya.

"Jadi berbeda, pohon yang dihias artinya pohon dikasih lampu-lampu, itu bukan. Pohonnya disorot supaya kelihatan akar-akarnya, pohon-pohonnya lebih menonjol itu yang lebih kami utamakan," kata dia.

"Bukan untuk menonjolkan kebun binatangnya, tetapi tempat untuk berwisata di malam hari, untuk menikmati keindahan alam saja," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/14/080000765/viral-video-pernikahan-di-kebun-binatang-gembira-loka-bagaimana-ceritanya-

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke