Namun, sebelum menginstal aplikasi tersebut sebaiknya perlu hati-hati dengan memeriksanya terlebih dahulu.
Sebab beberapa aplikasi bisa berpotensi berbahaya karena dapat bekerja sebagai malware.
Malware atau Malicious Software merupakan aplikasi atau perangkat lunak yang dirancang untuk menganggu perangkat elektronik.
Malware dapat mencuri informasi rahasia yang disimpan di perangkat elektronik dan bahkan membajak perangkat tersebut.
Untuk itu, pengguna perangkat elektronik perlu mengidentifikasi setiap aplikasi yang diinstalnya agar tidak terkena malware.
Aplikasi malware
Dilansir dari India Today, sebuah perusahaan teknologi Cybersecurity Bitdefender menemukan 35 aplikasi Android populer yang ditempati malware berbahaya.
Setelah pengguna menginstalnya, nama aplikasi akan berubah dan ikonnya tersembunyi di perangkat. Akibatnya, ponsel bisa menayangkan iklan yang tidak diinginkan dan mengontrol dari jauh.
Berikut daftar lengkap aplikasi berbahaya yang bisa memicu malware:
Terpisah, pemerintah Thailand melalui National Cyber Security Agency (NCSA) juga menyusun daftar 203 aplikasi untuk ponsel Android dan iOS yang teridentifikasi sebagai malware.
Daftar aplikasi tersebut dapat dibuka melalui link ini.
Cara menghindari aplikasi malware
Untuk mencegah serangan dari malware, pengguna perangkat elektronik harus mampu mewaspadai potensi serangan terhadap perangkat.
Dikutip dari situs pemerintah Michigan AS, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan malware dari aplikasi perangkat elektronik.
1. Identifikasi adanya gangguan
Ketahui masalah pada perangkat elektronik yang dapat menunjukkan adanya serangan dari malware.
Contohnya, mengalami penurunan kinerja, sering macet, aplikasi lamban, masalah koneksi internet, iklan pop-up tidak terduga, perubahan pada beranda mesin pencari, perangkat lunak atau aplikasi antivirus berhenti berfungsi, dan penggunaan baterai yang berlebihan.
Selain itu, pantau juga memori yang cepat penuh, peningkatan aktivitas internet, atau koneksi internet tanpa sepengetahuan pengguna.
2. Ponsel terserang malware
Segera isolasi sistem atau perangkat yang terinfeksi. Nonaktifkan koneksi nirkabel dan matikan Bluetooth agar perangkat lain yang terhubung tidak terinfeksi.
Instal program antimalware atau antivirus resmi dan jalankan pemindaian untuk membersihkan virus.
Setelah perangkat bersih, pastikan mengganti kata sandi perangkat serta akun email, media sosial, situs belanja, dan perbankan yang tersambung ke perangkat.
3. Hindari instal aplikasi sembarangan
Untuk mencegah serangan malware, jangan unduh aplikasi dari sumber ketiga atau yang mencurigakan. Hindari juga terhubung dengan koneksi Wi-Fi publik yang tidak pasti kebenarannya.
Hindari membuka email, teks, atau pesan aneh yang asalnya tidak diketahui. Walau terlihat resmi dari perusahaan terkenal, bank, atau teman, pastikan dulu kebenarannya.
Jangan buka atau klik hyperlink maupun lampiran dokumen yang dikirim lewat pesan instan atau sms dari sumber yang tidak dikenal. Selain itu, jangan klik iklan pop-up saat menjelajah internet.
4. Hal yang dapat dilakukan
Pasang aplikasi pemblokir iklan tepercaya untuk memblokir iklan dan pop-up. Kunjungi situs yang aman biasanya dimulai dengan https://.
Instal aplikasi dari sumber tepercaya, perbarui perangkat lunak, atur peringatan untuk media sosial atau aplikasi perbankan, serta ubah identitas dan kata sandi secara berkala.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/26/110000665/35-aplikasi-android-yang-bisa-sebabkan-malware-jangan-diinstal