Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Video Game Dapat Memicu Serangan Jantung pada Anak

Namun ternyata, penelitian membuktikan anak-anak bisa terkena gangguan ini akibat bermain game.

Jake Gallagher (16) seorang remaja Inggris dilaporkan meninggal dunia pada 2013 setelah terkena serangan jantung saat bermain Xbox.

Dailymail memberitakan, Gallagher saat itu sedang terlalu bersemangat saat bermain video game Sonic The Hedgehog di rumah sang nenek di Dunstable, Bedfordshire, Inggris pada April 2013.

"Sonic The Hedgehog adalah favoritnya. Dia terlalu bersemangat, melompat-lompat, berteriak ke layar," kata ibunya, Sarah Pyatt (46).

Tiba-tiba, remaja yang mengidap gangguan saraf Sindrom Asperger itu pingsan karena serangan jantung. Dia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Watford.

Dokter menyatakan otak Gallagher kekurangan oksigen. Dua hari kemudian, ia dinyatakan mati otak akibat gangguan detak jantung Sindrom Kematian Aritmia Mendadak (SADS).

Kematian Jake Gallagher akibat serangan jantung bisa jadi muncul karena kondisi jantungnya tidak sehat.

Namun ternyata, sebuah penelitian membuktikan anak-anak memang berpotensi terkena serangan jantung setelah bermain game.

Penelitian yang dilakukan

Dilansir dari Webmd, tim peneliti asal Australia menemukan bahwa 22 anak dan remaja yang kehilangan kesadaran saat bermain game mengalami masalah jantung.

Sembilan belas anak laki-laki usia 7 hingga 16 tahun mengalami detak jantung tidak teratur atau aritmia ventrikel. Enam anak mengalami serangan jantung dan empat lainnya meninggal mendadak.

Mereka juga menemukan mayoritas anak tersebut belum pernah terdiagnosis mengidap masalah jantung.

“Anak-anak yang tiba-tiba kehilangan kesadaran saat bermain game elektronik harus diperiksa oleh spesialis jantung karena ini bisa menjadi tanda pertama dari masalah jantung yang serius," jelas pemimpin penelitian ini, Claire M. Lawley.

Meski begitu, ia menyarankan orang tua memantau kalau anak-anak terlihat stres saat bermain video game.

Contohnya, anak yang tiba-tiba pingsan saat terlalu gembira. Ini bisa menandakan kondisi jantung yang membahayakan nyawa.

“Anak-anak yang bermain game secara elektronik tidak memiliki risiko yang lebih besar daripada berolahraga di sekolah atau aktif secara fisik," katanya.

Namun, saat anak pingsan atau kejang, mereka harus segera diperiksa oleh dokter.

Daniel Sohinki dari Departemen Kardiologi, Universitas Augusta di Georgia, AS mengungkapkan stres secara mental atau fisik dapat merangsang sistem kardiovaskular yang berbahaya bagi para pemain game dan atlet olahraga tradisional.

"Baik itu kegembiraan mental atau aktivitas fisik, itu adalah sesuatu yang meningkatkan detak jantung Anda dan meningkatkan stimulasi ke sistem kardiovaskular," ujarnya.

Hal yang sama juga berlaku untuk aktivitas menegangkan lainnya, seperti menonton film horor atau pertandingan olahraga seru yang membuat jantung berdetak lebih kencang.

Dia mencatat bahwa temuan ini menunjukkan game elektronik tidak lebih aman untuk anak-anak dengan masalah jantung daripada olahraga tradisional.

Sohinki berpendapat bahwa anak yang bermain game perlu mendapatkan pemeriksaan kesehatan, terutama mereka yang memiliki risiko gangguan pada jantung.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/22/183000265/studi--video-game-dapat-memicu-serangan-jantung-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke