KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam pengendara motor menyeret diduga seekor anjing di tengah jalanan di Denpasar, Bali, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @nangbryan_adventure, Selasa (9/5/2023).
Tampak dalam rekaman video, seekor anjing berukuran kecil dengan tali terikat di leher terseok-seok mengikuti laju sepeda motor.
Tak mampu mengimbangi kecepatan motor, anjing tersebut kemudian terseret sepanjang jalan hingga disebut kakinya berdarah.
"Kejadian tadi siang di Ciung Wanara, seorang ibu menarik anjingnya kayak gini sampai kakinya berdarah," tulis pengunggah.
Kronologi kejadian
Saat dikonfirmasi, perekam dan pengunggah yang kerap disapa Nang Bryan (42) ini mengatakan bahwa rekaman yang dia buat tersebut merupakan refleks.
Menurut dia, kejadian dalam video berlangsung pada 9 Mei 2023 sekitar pukul 14.50-15.10 Wita, di depan Sekolah Dasar Petra Berkat, Jalan Ciung Wanara, Denpasar, Bali.
"Saat kejadian secara refleks saya hanya merekam pas anjing diseret, karena nggak tega saya hentikan rekamannya," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (13/5/2023) petang.
Segera menyusul pengendara yang menyeret anjing tersebut, Bryan kemudian menghentikan laju motor dan memarahi pengendara.
Beralasan anjingnya tak bisa naik ke motor
Saat dihentikan dan ditegur, pelaku beralasan bahwa anjing kecilnya tak bisa naik ke motor.
"Tapi setelah saya marah-marah baru anjingnya dinaikin motor," tambahnya.
Pengendara motor pun hanya mengangguk-anggukan kepala dan menuruti permintaan untuk mengangkut anjing ke atas motor.
Kendati puas memarahi, Bryan mengaku menyesal lantaran tak merekam pengendara yang menyeret anjing tersebut.
Sebab, saat itu, dia terlalu fokus memarahi pengendara motor dan terburu-buru untuk menjemput anak dari sekolah.
"Dia langsung pergi karena tahu saya buru-buru mau jemput anak," ungkapnya.
Bryan mengatakan, dirinya tidak melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Namun, setelah videonya terbesar di media sosial, sebuah yayasan kesejahteraan hewan mendatanginya.
"Cuma semalam (13/5/2023) ada pihak AHS For Indonesia datang ke rumah untuk klarifikasi," ujarnya.
Pengendara motor akan dilaporkan ke polisi
Terpisah, founder dan leader Animals Hope Shelter Indonesia (AHS For Indonesia), Christian Joshua Pale mengungkapkan, pihaknya telah melacak identitas pengemudi melalui nomor pelat.
Bukan hanya itu, dirinya juga sudah menemukan lokasi rumah sesuai alamat yang tercantum dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Lokasi rumah sesuai STNK sudah kami temukan, ada juga anjing yang mirip. Tapi nggak nemu motornya," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/5/2023).
Joshua mengatakan, selanjutnya dia bersama AHS For Indonesia akan membuat laporan ke Kepolisian Daerah Bali (Polda Bali).
Sebab, menurut dia, pengemudi sepeda motor yang menyeret anjingnya perlu diseret ke ranah hukum.
Dia melanjutkan, yayasan AHS For Indonesia bergerak untuk menegakkan kesejahteraan hewan di Indonesia, salah satunya memberi efek jera kepada para pelaku.
"Saya juga ingin meng-campaign jika Indonesia sudah punya produk hukum, sehingga masyarakat luas sadar jika mereka melakukan kekerasan pada hewan maka akan ada konsekuensi hukum yang akan mereka hadapi," ungkap Joshua.
Adapun pengaturan kekerasan hewan telah tercantum dalam Pasal 302 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Kendati demikian, dia masih hendak menginvestigasi pengemudi motor dalam video sebelum melaporkan ke kepolisian.
"Laporan polisi belum karena saya masih investigasi pelaku," ujarnya.
Bahkan, melalui akun Instagram @ahsforindonesia, dia membuka sayembara untuk menemukan pengemudi dalam video rekaman.
"Saya sudah buka sayembara bagi siapa yang bisa menemukan pelaku," kata Joshua.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan tengah menyelidiki pemilik kendaraan dalam video.
"Makasih infonya. Kita sedang lidik pemilik kendaraan tersebut," jelasnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/14/180000965/viral-video-pengendara-motor-di-bali-seret-anjing-diselidiki-polisi-