Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Kucing Bernama Loki Mati akibat FIP Kering, Penyakit Apa Itu?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menunjukkan kucing bernama Loki mengidap penyakit FIP kering, viral di media sosial Twitter pada Jumat (20/1/2023).

Unggahan tersebut dibagikan akun Twitter @barudakspapi dan sudah ditayangkan ulang sebanyak 71.000 kali hingga Sabtu (21/1/2023).

Sayangnya, sang pemilik mengabarkan Loki kehilangan nafas dan dinyatakan mati pada Sabtu (21/1/2023) sekitar pukul 16.26 WIB.

Pada unggahan ini, Loki diceritakan meninggal usai menjalani tindakan darurat akibat kejang dan hilang nafas.

Lalu, apa yang dimaksud dengan penyakit FIP kering pada kucing?

Penyebab FIP pada kucing

Menurut dokter hewan dari Universitas Nusa Cendana, Aji Winarso, Feline Infectious Peritonitis atau FIP ini merupakan penyakit peritonitis pada kucing yang disebabkan virus.

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum, selaput yang melapisi dinding perut bagian dalam dan menutupi organ-organ di dalam perut.

Aji menjelaskan, virus feline coronavirus (FCoV) akan menyebar melalui darah ke berbagai organ tubuh sehingga menyebabkan kucing positif FIP.

"Virus ini menyerang sel-sel epitel pada pelapis organ dalam dan dinding perut kucing," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (21/1/2023).

Ia menyebut, FIP memiliki dua jenis, yaitu kering dan basah. Perbedaan keduanya terletak pada gejala yang diperlihatkan.

Kucing yang mengalami FIP kering akan memiliki benjolan pada organ dalamnya.

Sementara FIP basah akan membuat kucing mengalami odema atau rongga perut kembung berisi cairan.

"Jadi cairan itu keluar dari lokasi-lokasi infeksi virus. Lama-kelamaan terakumulasi dan menyebabkan perut membuncit," jelasnya.

Aji menyebut, FIP termasuk penyakit fatal karena menyerang organ-organ penting pada kucing.

"Salah satunya yang paling fatal bila menyerang otak, maka bisa kejang-kejang," ujarnya.

Ia menambahkan, FIP yang menyerang ginjal, hati, dan paru-paru tentu juga memengaruhi kemampuan kucing bertahan hidup.

Gejala tidak spesifik

Sedangkan soal gejala, FIP memiliki gejala yang kurang spesifik.

"Gejala FIP memang tidak spesifik," ucap Heru Trisusila, dokter hewan asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/1/2023).

Menurutnya, gejala yang ditunjukkan dari FIP hanya diare, tidak nafsu makan, muntah, dan kejang. Gejala ini termasuk umum dimiliki penyakit lain.

Untuk mendiagnosis kucing terjangkit virus FIP, dokter hewan akan melihat dari akumulasi cairan pada bagian rongga thorax atau abdomen dari kucing. Selain itu, dilihat dari nodul atau benjolan pada organ pencernaan kucing.

Heru menyebut tidak ada stadium atau tingkat keparahan penyakit FIP pada kucing.

"Biasanya faktor angka kesakitan atau (penyakit) sudah parah yaitu adanya banyak jumlah virus pada kucing maupun lingkungan di sekitar kucing yang terinfeksi," jelasnya.

Kucing yang positif FIP jika berada dalam lingkungan terbuka tentu akan menularkan penyakitnya ke kucing lain.

Belum ada obatnya

Heru menegaskan, sampai saat ini belum ada vaksin untuk virus FIP. Artinya, kekebalan tubuh kucing atas penyakit FIP tidak bisa didukung oleh pemberian vaksin dari dokter hewan.

"Biasanya nilai kekebalan, antibodinya bisa terbentuk jika (kucing) terinfeksi secara alami," ujarnya.

Kucing yang antibodinya tidak maksimal akan menyebabkan virus FIP dalam tubuhnya tidak mati.

"Karena belum ada vaksinnya, biasanya untuk meningkatkan imunitas atau kekebalannya secara bertahap dengan memberikan terapi-terapi suportif, bukan pengobatan utama," jelasnya.

Heru menyebut, pengobatan kembali ke daya tahan tubuh kucingnya.

Jika kucing yang terinfeksi membentuk antibodinya, maka dia akan dengan sendirinya pulih di hari kelima pasca terinfeksi.

"Jadi, untuk pengobatannya, sifatnya masih supportif ya, bukan untuk membunuh atau mematikan virus yang ada pada kucing tersebut," tambahnya.

Pencegahan FIP

Untuk mencegah kucing terkena dan menularkan FIP, ini yang bisa dilakukan:

1. Karantina kucing yang terinfeksi

Heru mengatakan, satu-satunya cara pencegahan penularan penyakit FIP antar kucing adalah dengan melakukan karantina.

"FIP itu dulu penyebabnya enteric coronavirus yang kemudian ada mutasi. Dulunya hanya menyebabkan diare pada anak kucing. Sekarang menyebabkan FIP pada kucing lain," jelasnya.

Karantina menjadi satu-satunya cara untuk memisahkan kucing yang terinfeksi dengan kucing lainnya.

2. Cegah kucing berkeliaran

Aji menambahkan, mencegah kucing berkeliaran atau bertemu dengan kucing lain bisa menjadi cara pencegahan penularan FIP.

"Kucing yang tidak jelas asal-usulnya bisa saja menderita FIP dan menulari," katanya.

Menurut Aji, virus yang keluar bersama kotoran kucing yang sakit akan meracuni lingkungan.

"Terutama di musim hujan bisa terbawa bersama air," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/22/090500265/ramai-soal-kucing-bernama-loki-mati-akibat-fip-kering-penyakit-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke