Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Hal Ini Sering Bikin Podcaster "Overthinking"

KOMPAS.com - Dari tahun ke tahun, podcast semakin populer dan selalu mengalami pertumbuhan pendengar. Hal ini secara tidak langsung juga membuat banyak orang ikut memanfaatkan momentum dengan menjadi podcaster.

Lagi pula, menjadi podcaster itu tidak perlu syarat muluk-muluk. Dengan berbekal ponsel pintar dan kuota internet, kamu juga bisa ikutan mengunggah episode podcast pertamamu. Selain itu, ada banyak pula genre podcast yang bisa dicoba sesuai kesukaanmu.

Misalnya podcast Anyaman Jiwa, yang dapat diakses melalui dik.si/ajpodcast, dari Medio by KG Media yang membahas seputar topik kesehatan mental yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Namun, sama seperti profesi lainnya, terkadang ada beberapa hal yang bisa membuat podcaster overthinking dan mengganggu kinerjanya. Soalnya, kini ada banyak podcaster baru yang bermunculan membuat persaingan semakin ketat.

Akan tetapi, kalau dibiarkan berlarut ke dalam hal itu, kamu bisa saja jadi kurang produktif dalam membuat episode-episode baru. Apa saja hal-hal yang bikin overthinking itu? Simak penjelasan berikut, ya!

1. "Ada yang dengerin podcast-ku nggak, ya?"

Pikiran buruk ini bisa muncul di benak semua podcaster, bahkan podcaster yang sudah terkenal sekali pun. Misalnya, podcast kamu sudah punya banyak episode yang tayang, tetapi jumlah orang yang mendengarkan ternyata sangat sedikit.

Kalau kamu tidak menyikapi kenyataan ini secara bijak, tentu kamu bakal jadi enggan dalam ber-podcast lagi. Namun, jangan khawatir dan tetap semangat!

Kamu bisa coba mengenalkan podcast-mu ke keluarga dan teman-teman atau mengiklankannya di berbagai platform iklan yang banyak tersedia di internet, baik yang gratis maupun berbayar.

Jangan lupa juga untuk tetap rajin promosi di akun media sosialmu sendiri, ya. Siapa tahu saat kamu bangun, pendengar podcast kamu meledak karena ada satu konten yang tiba-tiba viral.

2. "Pendengar paham nggak, ya?"

Pernah tidak sih kamu kepikiran beberapa hal setelah episode podcast-mu terunggah? Misalnya, apakah pendengar bisa memahami maksud pembicaraanmu? Apakah informasi yang kamu sampaikan sudah benar?

Nah, untuk menghindari itu di kemudian hari, kamu bisa melakukan riset secara berulang dan membuat naskah sedetail mungkin agar pembicaraan dalam podcast-mu tetap terarah.

3. "Duh, kayanya bahasan tadi sama deh sama si anu..."

Sudah menyiapkan topik yang keren dari jauh-jauh hari, sudah capek-capek rekaman, dan episodenya juga sudah disebar di media sosial, tetapi isinya ternyata mirip banget dengan podcast lain yang kebetulan sudah rilis episode duluan.

Pasti nyesek, kan? Padahal, kamu merasa kalau topik yang kamu angkat itu paling unik.

Namun, tidak apa-apa kok. Pepatah mengatakan ‘tidak ada yang orisinal di dunia ini’. Kalau memang ingin beda daria yang lain, kamu bisa mengemas konten-kontenmu menjadi lebih unik.

Meski ada kesamaan konten, buatlah satu hal yang menjadi ciri khasmu agar pendengar pun tak beranjak dari podcast-mu. Kamu bisa membuat pembedanya lewat karakter atau segmen-segmen yang unik.

Selain itu, masih banyak banget tema-tema yang jarang dibahas oleh podcaster-podcaster lain di Indonesia, contohnya kuliner, catur, public speaking, dan masih banyak lagi. Semangat!

Nah, setelah baca penjelasan tadi, semoga kamu tidak kepikiran ya saat jadi podcaster. Jika kamu masih butuh panduan dalam ber-podcast, kamu bisa mengunjungi laman Portcast @portcast.id di Instagram.

Portcast akan terus membagikan segala informasi tentang pembuatan podcast sekaligus mengenalkanmu dengan podcast-podcast yang seru dan berkualitas.

Dengarkan pula beragam informasi menarik lainnya lewat kanal podcast milik Medio Podcast Network. Medio sendiri memiliki 12 kanal podcast dengan topik yang bisa menyesuaikan kebutuhanmu. Akses sekarang juga selengkapnya melalui tautan berikut linktr.ee/SiniarMedio.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/07/204838165/3-hal-ini-sering-bikin-podcaster-overthinking

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke