Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Ya" dan "Siap"

Yang paling eksesif mengucapkan kata tersebut di dalam persidangan adalah saksi Susi. Kata siap muncul di dalam persidangan sebagai jawaban terhadap pertanyaan interogatif yang menyasar pengakuan.

Ini adalah pertanyaan dengan pilihan jawaban ya-tidak atau benar/betul-salah. Maksud dari kata siap adalah ya atau benar/betul.

Dalam konteks persidangan, ada juga opsi jawaban tidak tahu untuk menjawab pertanyaan interogatif tersebut. Ketika seseorang dihadapkan pada pertanyaan “Apakah Anda sudah makan?” Biasanya dia akan menjawab “Ya” kalau memang sudah makan.

Kalau menjawab dengan kata “siap”, akan terdengar aneh dan ambigu. Di satu sisi, kata siap dapat ditafsirkan sebagai ya. Artinya orang yang ditanya sudah makan. Di sisi lain, kata siap dapat ditafsirkan sedang akan melakukan. Artinya, orang yang ditanya belum makan, tetapi sedang bersiap-siap untuk makan.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online dicantumkan beberapa definisi kata siap. Ini adalah kata kerja dengan definisi antara lain "sudah disediakan, sudah selesai, sudah bersedia“.

Sebagai kata kerja, kata siap berbeda dengan kata mempersiapkan. Kata siap merupakan kata kerja intransitif, sedangkan mempersiapkan adalah kata kerja transitif.

Di dalam dunia ketentaraan dan kepolisian, kata siap lazim digunakan dalam percakan sehari-hari. Ketika atasan memberikan perintah, bawahan mengatakan “Siap, Komandan” untuk menunjukkan kesiapsediaan melaksanakan perintah.

Ini adalah bukti ketaatan terhadap atasan. Penggunaan kata siap sebagai pengganti kata ya tidaklah salah dalam konteks persetujuan terhadap sebuah perintah. Hanya saja perlu dipahami bahwa dalam konsteks seperti ini, kata siap bukan lagi kata kerja, tetapi partikel.

Mengapa demikian? Karena, kata ya adalah partikel. Apakah tepat mengucapkan kata siap sebagai pengganti kata ya atau benar/betul sebagai jawaban ketika seseorang dihadapkan pada pertanyaan interogatif yang menyasar pengakuan?

Di dalam persidangan, konteks pertanyaan interogatif dari hakim, jaksa, dan pengacara adalah penggalian informasi dan klarifikasi terhadap Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Terdengar aneh ketika pihak yang ditanya menjawab dengan kata siap untuk mengungkapkan persetujuan terkait klarifikasi BAP.

Sebagai contoh adalah pertanyaan hakim terhadap saksi Susi. Sang hakim ingin meminta klarifikasi dan bertanya, "Sejak Lebaran 2021?“

Sang saksi pun menjawab, "Siap“.

Kemudian, hakim kembali meminta klarifikasi.  "Saudara Putri Candrawathi pindah ke Saguling?“ Lagi-lagi, saksi pun menjawab. "Siap".

Kebiasaan mengucapkan kata siap ini tampaknya sudah sangat mendarah daging. Salah seorang pengacara sampai bertanya kepada saksi Susi. “Apapun yang dibicarakan pasti selalu menjawab siap. Iya atau tidak?”

Saksi menjawab, “Siap”.

Para pengunjung sidang tertawa mendengar jawaban Susi.

Kata siap tidaklah tepat jika digunakan untuk mengungkapkan persetujuan terhadap pertanyaan interogatif yang menyasar pengakuan. Lebih baik menjawab dengan kata ya atau benar/betul.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/17/055932665/ya-dan-siap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke