Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Unggahan Bernarasi Tetap Hamil meski Sudah Pakai Alat Kontrasepsi, Apa Penyebabnya?

Twit itu diunggah oleh akun ini pada Sabtu (19/11/2022) siang.

"Nangis bngt anak baru 3 bulan udah hamil lagi, padahal udah pakai iud tapi tetep jebol. Sampe sekarang belum berani bilang ke orang, maupun suami sendiri," tulis pengunggah.

Dalam twit tersebut, pengunggah juga menyertakan foto berupa bukti alat tes kehamilan sebanyak 3 buah. Masing-masing menunjukkan tanda dua garis merah yang menyatakan bahwa pemeriksaan kehamilan adalah positif.

Sejumlah warganet ikut berkomentar menanggapi unggahan tersebut. Sebagian dari mereka merasa heran lantaran pengunggah mengaku sudah menggunakan alat kontrasepsi IUD namun tetap saja hamil.

"Kamu pasang IUD di dokter kan nder? Ngga di bidan? Setauku temen aku pasang di bidan kejebolan juga, tp ada tetanggaku pasang di dokter ngga jebol ko malah aman sampe skrg," ucap warganet ini.

"Nder maaf tp emg km ga kontrol kb nya? Aku pas baru pasang kontrol sebulan sekali selama 2bln, itu kalo posisi bagus kemungkinan kecil akan jebol, kecuali, kalo suami mu mainnya kasar, krn kata dokterku gitu. Anw, selamat ya nder, walaupun aku tau, km pasti cape, peluk jauh," ucap warganet lain.

Hingga Minggu (20/11/2022), unggahan itu sudah dikomentari oleh 1.776 warganet, dibagikan kepada 2.017 akun, dan disukai hingga 12.700 pengguna Twitter.

Lantas, kenapa bisa hamil padahal pakai IUD?

Penjelasan dokter kandungan

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad mengatakan bahwa metode kontrasepsi apapun tidak bisa mencegah kehamilan hingga 100 persen.

Dengan kata lain, masih ada kemungkinan terjadinya kehamilan ketika sudah menggunakan alat kontrasepsi. Hanya saja, peluang terjadinya kehamilan itu cukup kecil.

"Setiap metode kontrasepsi itu tidak mencegah kehamilan 100 persen. Ada faktor namanya failure rate atau kegagalan," terang Yassin, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (20/11/2022).

"Jadi setiap metode tidak ada yang efektif sampai dengan 100 persen. Tapi IUD merupakan metode KB yang keberhasilannya cukup tinggi dan failure rate-nya cukup rendah, yaitu 0,1 persen atau 1:1000," lanjut dia.

Artinya, pengguna alat kontrasepsi IUD tetap memiliki peluang gagal kisaran 0,1 hingga 0,4 persen.

Meskipun begitu, Yassin mengatakan bahwa angka tersebut jauh lebih kecil dibandingan dengan angka kemungkinan hamil mereka yang tidak menggunakan alat kontrasepsi atau tidak KB yang mencapai 30 persen.

Faktor kegagalan alat kontrasepsi

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan alat kontrasepsi. Salah satunya penggunaan dan pemasangan yang tidak sesuai SOP sehingga keberhasilannya kurang optimal.

"Ya ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi IUD ya, misalnya dari sisi anatomi rahimnya atau waktu pemasangannya mungkin tidak sesuai," jelas Yassin.

Dalam hal waktu pemasangan, ada jeda waktu pemasangan alat kontrasepsi bagi wanita yang baru saja melahirkan. Pemasangan di antara waktu yang tidak direkomendasikan itu bisa memengaruhi kegagalan IUD.

"Pemasangan itu mesti dipersiapkan dengan baik karena faktanya dia bisa juga gagal," tutur dia.

Selain itu, posisi pemasangan alat kontraspsi juga bisa berubah yang secara otomatis menurunkan efektivitas kerja alat kontrasepsi tersebut.

"Makanya kan setiap pemasangan IUD itu harus dilihat apakah IUD tetap di posisinya. Dan juga diperlukan kontrol satu tahun sekali, setidaknya untuk melihat posisi IUD-nya," tandas Yassin.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/20/190500565/viral-unggahan-bernarasi-tetap-hamil-meski-sudah-pakai-alat-kontrasepsi-apa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke