Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Turis Asing Didenda Rp 26,7 Juta karena Ketahuan Bawa Daging, Ada Rendang?

KOMPAS.com - Seorang turis mancanegara ditolak masuk ke Australia setelah ketahuan menyelundupkan 6 kilogram daging di bagasinya pada 18 Oktober 2022.

Penolakan ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran penyakit kaki dan mulut yang meningkat dari negara asal.

Dilansir dari Dailymail, Minggu (30/10/2022), sebanyak 6 kg daging itu terdiri dari 1,3 kg daging bebek, lebih dari 500 gram daging sapi beku, 900 gram daging ayam, dan 1,4 kg rendang daging sapi.

Daging-daging itu didapatkannya dari Indonesia.

Turis itu menyatakan bahwa pada kartu masuk penumpang yang dimilikinya, dia tidak membawa daging, unggas, atau makanan lain ke negara itu.

Namun, aksi penyelundupan itu gagal dan turis tersebut dikenai denda sebesar 2.664 dollar Australia atau sekitar Rp 26,7 juta (kurs 1 dollar Australia Rp 10.045).

Bahkan, dia telah dideportasi oleh pihak Bandara Perth, Australia Barat.

Upaya perlindungan dari penyakit kaki dan mulut

Dilansir dari 7news, Senin (31/10/2022), pemerintah federal memberlakukan hukuman  melarang orang membawa daging ke Australia dari negara-negara yang berurusan dengan penyakit kaki dan mulut yang sangat menular.

Kebijakan tersebut dimulai sejak September 2022.

Sebab, membawa daging selundupan dikhawatirkan menimbulkan risiko besar bagi industri pertanian Australia.

Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Perth Murray Watt dan Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil mengatakan turis itu dirujuk ke Petugas Pasukan Perbatasan Australia dan visanya dibatalkan.

“Ini adalah pelanggaran yang sangat serius dan pelancong ini telah terkena hukuman terberat yang kami miliki,” kata Murray Watt.

O'Neil mengatakan bahwa apa yang dilakukan turis itu sebagai pelanggaran signifikan hukum biosekuriti di Australia.

"Inilah sebabnya mengapa Undang-Undang diberlakukan untuk membatalkan visa setiap pelancong yang melakukan pelanggaran biosekuriti yang signifikan atau berulang kali melanggar undang-undang biosekuriti," kata O'Neil.

Ia menjelaskan, jenis daging yang ditemukan di bagasi pria itu berisiko membawa penyakit kaki dan mulut, dan demam babi Afrika.

"Tindakan petugas Biosekuriti dan ABF di perbatasan sekali lagi melindungi komunitas Australia dan sektor pertanian kita dari risiko biosekuriti berbahaya yang berpotensi menimbulkan kerusakan besar," lanjut dia.

Sebagai informasi, penyakit mulut dan kuku sangat menular dan menyebabkan luka dan kepincangan pada sapi, domba, kambing dan hewan berkuku belah lainnya, tetapi tidak menyerang manusia.

Adapun wisatawan yang visanya dibatalkan akan dideportasi dari Australia pada penerbangan pertama yang tersedia.

Di Indonesia, pihak berwenang telah bekerja untuk mengendalikan wabah yang telah menginfeksi ratusan ribu ternak dan membunuh ribuan hewan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/01/211200765/saat-turis-asing-didenda-rp-26-7-juta-karena-ketahuan-bawa-daging-ada

Terkini Lainnya

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke