Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Tragedi Kanjuruhan: Hasil Lengkap Laporan TGIPF, Pemeriksaan 16 Saksi, dan Rekonstruksi Penembakan Gas Air Mata

Dalam malam gelap itu, 132 korban tewas dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada (1/10/2022) usai laga Arema FC versus Pesebaya Surabaya.

Sementara itu, ratusan korban lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh dalam peritiwa itu diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Berikut update terbaru seputar tragedi Kanjuruhan, dirangkum oleh Kompas.com:

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menyerahkan laporan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo, Jumat (14/10/2022).

Dalam laporan tersebut, terdapat 9 poin yang disampaikan oleh TGIPF. 

Ketua TGIPF Mahfud MD mengatakan, para korban meninggal dunia karena tembakan gas air mata.

"Yang mati dan cacat serta sekarang kritis, dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang ditembakkan, itu penyebabnya," jelasnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

"Itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati. Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, satu bisa keluar, satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk nolong temannya, terinjak-injak, mati," tambah Mahfud.

Selama investigasi, TGIPF telah merekonstruksi rekaman dari 32 kamera CCTV yang dimiliki aparat.

Adapun terkait soal tingkat keberbahayaan atau kandungan racun pada gas air mata yang ditembakkan, saat ini sedang diperiksa oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Namun demikian, Mahfud menegaskan, apa pun hasil pemeriksaan BRIN, tidak akan mengubah kesimpulan TGIPF bahwa kematian massal itu disebabkan oleh gas air mata.

Pihak kepolisian akan memeriksa 16 saksi terkait tragedi kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (1/10/2022).

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pemerikasaan 16 saksi tersebut akan dilakukan pada Senin (17/10/2022).

"Pemeriksaan 16 orang saksi, nanti saya sampaikan secara detail hari Senin," uajrnya, dilansir dari Kompas.com.

Saat ini, penyidik masih berfokus pada pasal yang dikenakan oleh enam tersangka tragedi Kanjuruhan.

"Fokus daripada penyidik saat ini penyelesaian terkait pengungkapan kasus (Pasal) 359, dan atau 360, dan atau Pasal 103 Ayat 1 UU 11 tahun 2012," kata Dedi.

Adapun keenam tersangka itu di antaranya, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang Abdul Haris, dan Security Steward Suko Sutrisno.

Serta tiga anggota kepolisian, yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman.

3. Ekshumasi dua korban tragedi Kanjuruhan

Perkembangan terbaru, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan ekshumasi dua korban tragedi Kanjuruhan pada Rabu (19/10/2022).

Ekshumasi adalah penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan demi keadilan untuk selanjutnya diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.

Penggalian kubur kembali dua korban tragedi Kanjuruhan untuk dilakukan otopsi.

"Selanjutnya, pada Rabu, dari tim akan melaksanakan ekshumasi atau gali kubur kami mendapat dua korban yang akan dilakukan ekshumasi hari Rabu," ujar Dedi, dilansir dari KompasTV.

Namun, Dedi tidak menjelaskan secara rinsi dua orang korban yang akan diekshumasi.

"Saya belum bisa menjelaskan dua korban tersebut," ucapnya lagi.

Dalam kegiatan ekshumasi ini, Polri akan melibatkan kerja sama dengan Ikatan Kedokteran Forensik Indonesia dan tim DVI (Disaster Victim Identification) di Malang dan Jawa Timur.

Tak hanya melakukan ekshumasi, Dedi mengatakan bahwa pihaknya juga akan menggelar rekonstruksi penembakan gas air mata pada Kamis (20/10/2022).

"Kemudian pada hari Kamis, tim juga akan melaksanakan rekonstruksi," tutunya Dedi kepada Kompas.com (15/10/2022).

Menurut Dedi, rekonstruksi tersebut dibutuhkan untuk melihat secara jelas jumlah tembakan yang dilakukan, arah tembakan, dan perintah tembakan gas air mata yang terjadi dalam peristiwa Kanjuruhan (1/10/2022) silam.

"Ini semuanya sekali lagi dalam rangka proses pembuktian," tandas dia.

(Sumber: Kompas.com/ Singgih Wiryono, Ardito Ramadhan, Dedik Priyanto, | Editor: Bagus Santosa, Icha Rastika, Gading Persada).

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/15/183000765/update-tragedi-kanjuruhan--hasil-lengkap-laporan-tgipf-pemeriksaan-16-saksi

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke