Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Sejarah No Bra Day dan Cara Merayakannya

KOMPAS.com - Tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day.

Peringatan No Bra Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker payudara yang dapat menyerang laki-laki dan perempuan.

No Bra Day berawal dari tahun 2011 ketika Dr Mitchell Brown membuat Hari Bra (Breast Reconstruction Awareness) untuk menyadarkan pasien tentang perlunya operasi dan rekonstruksi payudara.

Sejarah No Bra Day dan kanker payudara

Dilansir National Today, asal-usul No Bra Day ditelusuri dari peristiwa 9 Juli 2011 dan 19 Oktober 2011.

Pada 19 Oktober 2011 itu Dr. Mitchell Brown mengadakan Hari Bra untuk meningkatkan kesadaran bagi wanita yang menjalani mastektomi dan mendorong pemeriksaan diri.

Sementara itu pada bulan Juli seseorang yang memiliki nama samaran Anastasia Donuts menyusun Hari Tanpa Bra Nasional untuk meningkatkan kesadaran kanker payudara, bersama dengan situs web untuk membantu mempromosikan acara tersebut.

Tiga tahun kemudian, dua hari itu digabungkan dan diubah menjadi 13 Oktober untuk diperingati dalam Bulan Peduli Kanker Payudara Nasional.

Namun jauh sebelum itu pada 1985 sudah diadakan peluncuran Pekan Kesadaran Kanker Payudara.

Itu adalah sebuah acara terorganisir selama seminggu di Amerika Serikat untuk menyebarkan kesadaran kanker payudara.

Lalu pada 1991 pita berwarna merah muda menjadi simbol kesadaran kanker payudara.

Yayasan Kanker Payudara Susan G. Komen saat itu membagikan pita merah muda kepada para penyintas kanker payudara yang berlari dalam acara Race For The Cure.

Dilansir BBC, 13 Oktober 2018, setiap 13 Oktober, kelompok penyadar kanker selalu menasihati para wanita agar tidak memakai bra dan juga menyuruh mereka untuk pergi memeriksakan jika mereka terkena kanker payudara.

Di beberapa negara itu juga menjadi hari saat wanita berkumpul untuk mengumpulkan uang guna mendidik orang untuk melakukan lebih banyak penelitian untuk penyembuhan kanker payudara.

Wanita merayakan No Bra Day karena banyak dari mereka yang terjangkit penyakit ini perlu memakai bra dengan mantap untuk menutupi perawatan yang telah mereka jalani.

Wanita juga didorong untuk memeriksakan payudara mereka karena mereka percaya deteksi dini akan mengurangi risiko kematian wanita akibat penyakit tersebut.

Cara memperingati No Bra Day

1. Pelajari cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri

Menurut Johns Hopkins Medical Center 40 persen kanker payudara yang terdiagnosis terdeteksi oleh wanita yang merasakan adanya benjolan.

Kunci untuk mengalahkan kanker adalah dengan mendeteksinya lebih awal.

Jika Anda merasakan benjolan atau melihat adanya ketidakteraturan (seperti keluarnya cairan, lesung pipit, atau kerutan), segera konsultasikan dengan dokter.

2. Berpartisipasi di media sosial

Bagikan dukungan Anda untuk rekan dengan mendokumentasikan pengalaman Anda di media sosial.

3. Beli bra baru

Mungkin ini berlawanan dengan No Bra Day pada umumnya, akan tetapi ini alasan yang bagus untuk memanjakan diri Anda dengan bra yang lebih nyaman.

Nah itu lah sejarah No Bra Day sebagai peringatan untuk menyadari bahaya kanker payudara dan cara pencegahannya. 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/13/093000665/hari-ini-dalam-sejarah--sejarah-no-bra-day-dan-cara-merayakannya

Terkini Lainnya

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke