5 Bumbu Dapur yang Berkhasiat Mengecilkan Perut Buncit, Apa Saja?

KOMPAS.com - Keberadaan perut buncit kerap dianggap mengganggu penampilan. Tak hanya itu, lemak di perut ternyata juga membawa sejumlah dampak buruk.

Lemak visceral, lemak yang tersembunyi di dalam perut, melingkari organ-organ pencernaan termasuk hati dan usus.

Dilansir dari Healthdirect, jenis lemak ini sangat berbahaya bagi tubuh karena menghasilkan bahan kimia dan hormon yang bisa menjadi racun.

Risiko kesehatan akibat terlalu banyak lemak visceral dalam perut termasuk penyakit jantung dan stroke.

Sayangnya, mengecilkan perut buncit bukan perkara mudah dan membutuhkan upaya ekstra.

Kendati begitu, para ahli mempercayai bahwa beberapa rempah dan bumbu dapur bisa membantu mempercepat proses penurunan berat badan dengan target utama pengurangan lemak perut.

Lantas, apa saja rempah yang bisa mengecilkan perut buncit?

1. Cabai

Dilansir dari Express, salah satu bumbu dapur yang terbukti bisa mengecilkan perut buncit adalah cabai.

Pakar biokimia sekaligus pendiri Lazy Scientist Sauces, Stephen Rushton menjelaskan, senyawa capsaicin dalam cabai bermanfaat meningkatkan metabolisme tubuh.

Metabolisme sendiri merupakan proses pembakaran kalori dari makanan atau minuman yang dikonsumsi untuk menghasilkan energi.

Semakin tinggi laju metabolisme tubuh seseorang, semakin banyak pula kalori yang terbakar sehingga tidak ada penimbunan dalam bentuk lemak.

Capsaicin juga bisa menurunkan nafsu makan, sehingga membantu mengonsumsi makanan lebih sedikit dari biasanya.

Bukan hanya itu, dalam penelitian pada 2017 ditemukan bahwa capsaicin memainkan peran penting dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan metabolisme, terutama menurunkan berat badan.

Untuk itu, menurut Rushton, dengan menambah cabai ke dalam makanan, dikombinasikan dengan olahraga teratur, bisa mempercepat pembakaran lemak tubuh secara keseluruhan, termasuk lemak perut.

2. Kunyit

Dikutip dari Mirror, penelitian yang terbit dalam National Library of Medicine membuktikan, kunyit membantu menurunkan berat badan seseorang.

Hal ini karena adanya kandungan kurkumin dalam kunyit.

Penelitian menganalisis penurunan berat badan dan penggunaan kurkumin di lebih dari 1.604 individu.

Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa asupan kurkumin berkorelasi dengan penurunan indeks massa tubuh (BMI) dan berat badan yang signifikan.

3. Jahe

Masih dari sumber yang sama, pakar kesehatan menemukan bahwa senyawa dalam jahe memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi,

Sifat-sifat ini bisa membantu menghilangkan lemak perut sekaligus membantu mengatur gula darah.

Adapun menurut penelitian yang terbit pada April 2012 menemukan, konsumsi jahe membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa jahe bisa menekan nafsu makan karena membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh dan kalori yang dibakar.

Sementara itu, dilansir dari Healthline, kandungan gingerol pada jahe memberikan efek signifikan pada penurunan berat badan dan lemak perut.

4. Jintan

Jintan adalah rempah dengan rasa pedas dan sedikit manis. Seperti bumbu pedas lainnya, studi menunjukkan bahwa jintan membantu mengecilkan perut buncit.

Salah satunya, penelitian yang mengamati lebih dari 88 wanita obesitas yang mengonsumsi jintan.

Kelompok pertama, wanita mengonsumsi 3 gram bubuk jintan yang dicampur dalam yogurt sebanyak dua kali per hari selama tiga bulan.

Sementara kelompok lain, tidak menerima campuran jintan dalam makanannya.

Hasilnya, kelompok dengan konsumsi jintan lebih cepat menurunkan berat badan dibanding kelompok tanpa jintan.

5. Lemon

Bukan golongan rempah, tetapi lemon merupakan salah satu bumbu dapur yang membantu memusnahkan lemak perut.

Pasalnya, lemon mengandung vitamin C dan antioksidan tinggi. Kedua kandungan itu membantu menurunkan berat badan sekaligus memperbaiki sistem pencernaan.

Buah asam ini juga memiliki sifat diuretik, berguna untuk detoksifikasi tubuh sehingga membantu proses pembakaran lemak.

Menurut pakar kesehatan, minum air lemon bermanfaat meningkatkan metabolisme tubuh dengan menginduksi thermogenesis, proses metabolisme di mana kalori dibakar untuk menghasilkan panas.