Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelirumologi Nama Bulan

Tatkala mempelajari interval terpaksa saya mempelajari istilah angkamologis bahasa Latin.

Masyarakat Romawi tidak mengenal angka nol maka mulai menyebut angka satu sebagai unum = I disusul duo = II, tres=III, quattrum=IV, quinque=V, sex=VI, septem=VII, octo=VIII, novem=IX, decem=X .

Maka mulai terasa ada yang keliru pada bulan September yang berdasar angkamologi bahasa Latin kata septem berarti VII ternyata kini bukan nama bulan VII tetapi IX.

Bulan Oktober yang seharusnya nama bulan VIII ternyata X. November yang seharusnya bulan IX ternyata XI. Desember yang seharusnya bulan X ternyata XII.

Mulai pada bulan September, posisi bulan sistem kalender yang kini kita gunakan bertambah dua bulan dari yang seharusnya secara angkamologis bahasa Latin diangap benar.

Berdasar riset Pusat Studi Kelirumogi, pergeseran dua bulan itu berakar pada keputusan senat Romawi pada tahun 158 sebelum Masehi merevisi kalender dengan mengganti bulan pertama dari Maret menjadi Januari dan bulan ke dua dari April menjadi Februari sehingga kalender versi Julianus memiliki dua belas bulan terdiri dari Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember seperti kalender Gregorian yang kini digunakan oleh mayoritas negara di planet bumi termasuk Indonesia.

Konon pada Olimpiade 1908, tim Russia datang terlambat di London akibat pada awal abad XX itu Kekaisaran Russia masih menggunakan kalender yang beda dari kalender yang digunakan di Kerajaan Inggris.

Keputusan senat Romawi dikembangkan pada tahun 46 sebelum Masehi oleh Julius Caesar sebagai sistem kalender Julianus dengan menambahkan sepuluh hari dalam setahun serta menghadirkan bulan kabisat pada bulan Februari sehingga Desember memiliki 31 hari.

Gegara keputusan senat Romawi menambah dua bulan pada kalender Julianus maka bulan September yang semula benar sebagai bulan ke tujuh menjadi keliru berperan sebagai bulan ke sembilan, Oktober yang semula benar sebagai bulan ke delapan menjadi ke sepuluh, November yang semula benar sebagai bulan ke sembilan menjadi ke sebelas serta Desember dari bulan ke sepuluh menjadi ke dua belas.

Segenap kekeliruan nama bulan itu terjadi akibat terkaprahkan sebagai kenyataan yang dianggap melumrah selama lebih dari dua ribu tahun sehingga lambat atau cepat namun pasti justru dianggap sebagai yang benar sampai masa kini padahal sebenarnya keliru.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/18/055446265/kelirumologi-nama-bulan

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke