Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Pungli di Stasiun Bekasi Timur, Ini Kata KAI

KOMPAS.com - Sebuah twit berisi keluhan warganet terkait dugaan pungutan liar atau pungli di Stasiun Bekasi Timur ramai menjadi perbincangan.

Ditulis oleh akun Twitter ini pada Senin (5/9/2022) sore, pengunggah menceritakan keluhannya soal penarikan uang sebesar Rp 1.000 untuk setiap ojek online yang menjemput maupun menurunkan penumpang di stasiun.

"Awalnya suka sama Stat Bekasi Timur krn lift nya skrg udah berfungsi. Tp skrg kalau mau di pick up/drop off ojol harus bayar Rp. 1000," tulis pengunggah.

"Kesel krn kan gak parkir, gimana lansia/ibu bawa anak yg harus jalan jauuh ke depan halte, buat menghindari pungli itu," lanjut dia.

Twit juga disertai dengan unggahan foto selembar karcis bertuliskan, "KARCIS MASUK OJEK ONLINE RP. 1.000,-,".

Karcis tersebut juga mencantumkan nama yang diduga pengelola pungutan, yakni "Totabuan Manajemen Parkir".

Selain itu, ada pula keterangan yang menyebutkan bahwa karcis hanya untuk drop out barang atau jasa dan bukan merupakan tiket parkir kendaraan.

Menurut pengunggah, sebelumnya, penjemputan atau penurunan penumpang di lobi stasiun tidak dikenakan biaya.

"tp skrg harus bayar Rp. 1000 itupun keluar lewat jalur khusus ojol bukan gate parkiran yg ada palangnya," kata pengunggah.

Adapun hingga Rabu (7/9/2022), twit keluhan pengunjung stasiun ini sudah disukai oleh lebih dari 2.100 pengguna dan dibagikan oleh lebih dari 890 kali.

Lantas, bagaimana tanggapan KAI terkait hal ini?

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa menanggapi unggahan di media sosial Twitter tersebut.

Ia menegaskan, penarikan uang dengan karcis tersebut merupakan resmi dan bukan pungli.

Kendati demikian, karcis tersebut dikeluarkan oleh pengelola parkir dan bukan pihak KAI.

"Jadi itu bukan pungli melainkan tiket resmi yang diberikan pengelola parkir," ujar Eva saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Sebagaimana tercantum dalam karcis, tambah Eva, pengelola parkir di Stasiun Bekasi Timur adalah Totabuan Manajemen Parkir.

Pihaknya juga mengaku sudah memberikan izin terkait pengelolaan tersebut.

Eva menjelaskan, tarif dengan nominal seperti dalam unggahan hanya dikenakan pada kendaraan yang melalui gate atau gerbang parkir yang sudah tersedia.

Jika tidak melintasi gerbang tersebut, menurutnya, maka tidak perlu membayar.

"Jika tidak masuk atau tidak melalui gate maka tidak perlu membayar, cukup berhenti di depan stasiun kemudian berjalan sekitar 100 meter," jelas Eva.

Turut menandai akun resmi @KAI121 dan @CommuterLine, twit berisi dugaan pungli di Stasiun Bekasi Timur ini pun mendapat respons.

Melalui akun resminya, KAI Commuter mengatakan bahwa pelayanan parkir di Stasiun Bekasi Timur belum dikelola oleh PT Reska, salah satu anak usaha KAI.

"Selamat sore. Dapat kami informasikan untuk pelayanan parkir di Stasiun Bekasi Timur belum dikelola oleh PT Reska," tulis KAI Commuter pada Senin (5/9/2022).

Pihaknya pun akan mengevaluasi untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pengguna.

"Kritik serta saran yg disampaikan, kami bantu sampaikan ke unit terkait untuk bahan evaluasi demi meningkatkan pelayanan serta kenyamanan para pengguna KRL. Tks," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/07/125000165/ramai-soal-pungli-di-stasiun-bekasi-timur-ini-kata-kai

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke