KOMPAS.com - Asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) merupakan pelaksanaan asesmen nasional (AN) yang dilakukan secara daring.
Dikutip dari Kemendikbud, Asesmen Nasional adalah program evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
AN dilakukan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Asesmen Nasional dirancang untuk mengganti ujian nasional (UN) dan evaluasi pendidikan.
"Perubahan mendasar Asesmen secara Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi secara sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil," kata Nadiem dikutip dari YouTube Pesmendik, Selasa (6/10/2022).
Dikutip dari Direktorat SMP Kemdikbud Ristek, ANBK adalah sebuah evaluasi yang dilakukan pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah.
Dalam pelaksanaannya, ANBK dilakukan dalam dua moda, yakni ANBK moda online dan semi online.
ANBK online harus dilakukan dengan sebuah komputer dengan memiiki akses internet yang stabil, hal ini digunakan oleh client untuk terhubung dengan Pusat Asesmen dan Pengajar (Pusmenjar).
Selain itu, pada ANBK online juga diharuskan memiliki sebuah komputer protokol yang berguna untuk membuka token.
Sedangkan ANBK semi online, komputer client tidak memiliki akses internet secara langsung.
Sehingga komputer client akan terhubung dengan komputer protokol yang memiliki akses internet melalui jaringan LAN.
Dikutip dari laman Kemendikbud, Asesmen diperlukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum.
Hasil informasi dari ANBK digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar murid.
Meskipun begitu, pelaksanan ANBK tidak digunakan untuk menghakimi satuan pendidikan atau melakukan pemeringkatan terhadap satuan pendidikan.
Terdapat tiga instrumen dalam pelaksaan ANBK, yaitu asesmen kompetensi minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Asesmen kompetensi minimum (AKM)
Instrumen AKM dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid.
Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah.
Kemudian juga untuk mengebangkan kapastitas individu sebagai warga Indonesia dan dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
Sedangkan numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan permasalah sehari-hari.
2. Survei Karakter
Survei Karakter dilakukan oleh murid untuk mendapatkan informasi hasil belajar sosial dan emosional.
Pada survei ini juga mengukur enam karakter profil pelajar pancarila, yaitu:
3. Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar dikerjakan oleh murid, guru, dan kepala sekolah untuk mengukur berbagai proses input dan proses belajar-mengajar di satuan pendidikan.
Survei ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tetang kualitas proses pembelajaran dan iklim penunjang pembelajaran.
ANBK dilakukan oleh murid, guru/pendidik, dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.
Murid akan melakukan pengisian pada tiga instrumen AKM, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Sementara guru dan kepala sekolah hanya mengikuti instrumen Survei Lingkungan Belajar.
Pelaksanan ANBK dilakukan secara acak oleh Kemendikbud pada murid di setiap satuan pendidikan, berikut kriterianya:
Perlu diketahui, peserta yang terpilih harus menyelesaikan beberapa instrumen secara lengkap sesuai jadwal yang ditentukan.
Partisipasi aktif peserta ANBK yang dilakukan dengan integritas tinggi akan mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Jadwal pelaksaanaan ANBK 2022
Berikut ini adalah jadwal pelaksaan ANBK 2022 untuk jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat:
https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/27/101500765/pengertian-anbk-beserta-jadwal-pelaksanaannya-pada-2022