Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Tes Usia Mental di Media Sosial, Akuratkah?

KOMPAS.com - "Tes Usia Mental" mendadak ramai di media sosial. Tes ini disebut bisa mengukur usia mental seseorang.

Tagar #TesUsiaMental pun menjadi salah satu topik trending di Twitter pada Senin (11/7/2022).

Untuk mencoba "Tes Usia Mental", pengguna dapat menuju ke sebuah laman. Di sana, tersaji sejumlah pertanyaan yang mesti dijawab.

Setelah selesai dijawab, nanti akan terlihat hasil usia mental pengguna.

"Usia mentalku adalah 26- Siapakah kamu? https://arealme.com/mental/id/13871688 #TesUsiaMental," tulis akun Twitter ini.

"Weh mentalku seusia abahku #TesUsiaMental," tulis warganet lainnya.

Hingga Senin (11/7/2022), topik itu sudah disebut sebanyak 5.372 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, apakah tes semacam ini akurat untuk menentukan usia mental seseorang?

Penjelasan psikolog

Psikolog dari Associate Clinical Psychologist di Ohana Space Jakarta Barat Marissa Meditania mengatakan, laman tersebut tidak akurat untuk menentukan usia mental seseorang.

Menurut dia, laman yang ramai di medsos itu hanya sekadar untuk hiburan semata.

"Secara ilmiah tidak akurat ya, ini hanya diperuntukan untuk hiburan saja," ujar Marissa, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Ia menjelaskan, tes usia mental sebenarnya tidak ada di dunia psikologi.

"Di dunia psikologi tidak ada (tes usia mental)," lanjut dia.

Kemudian, Marissa mengatakan, di psikologi, alih-alih malah ada tes IQ yang diciptakan oleh Stanford Binet.

Dalam tes tersebut, seseorang akan diukur kecerdasan individu-nya dibanding dengan kelompok usianya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan membandingkan kecerdasan kognisi seseorang dengan orang-orang dalam kelompok usia yang sama.

"Jadi, membandingkan kecerdasan kognisi orang dengan orang-orang yang memiliki usia yang sama. Kalau ada tes usia mental, itu tidak relevan," imbuhnya.

Jenis tes kecerdasan pada psikologi

Marissa menyampaikan, dalam bidang ilmu psikologi ada beragam tes kecerdasan (IQ), seperti:

  • Personality Tests
  • Aptitude Tests (minat bakat)
  • Emotional Intelligence Tests
  • Mental Health Screening

"Yang paling penting bagi masyarakat jika mau melakukan tes harus di lembaga yang jelas dan dengan profesional (psikolog)," ujar Marissa.

Ia mengatakan, jika mengukur kemampuan atau kecerdasan menggunakan tes online sembarang, maka keakuratannya tidak akan terjamin 100 persen.

Sebab, tes tersebut harus dilakukan oleh ahlinya dan cara membaca hasil tesnya pun harus bersama pakarnya.

"Karena pada kenyataannya cara memahami diri sendiri dari hasil tes itu tidak sesederhana kita melakukan 1 atau 2 kuis dan menarik simpulan dari deskripsi hasil kuis yang diberikan," kata Marissa.

"Tapi, perlu ada pandangan obyektif dengan keilmuan psikologi yang dimiliki oleh profesional (psikolog)," imbuhnya.

Ia menambahkan, tes kecerdasan biasanya tidak dilakukan dengan satu macam saja atau 1 tes yang berdiri sendiri, melainkan harus dilakukan penggalian diri secara mendalam dengan tindakan lain seperti observasi, interview, konseling, dan lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/11/150000965/ramai-tes-usia-mental-di-media-sosial-akuratkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke