Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Batuk Pilek Pasca-lebaran, Apa yang Harus Dilakukan?

KOMPAS.com - Usai merayakan hari raya Idul Fitri, banyak di antara kita yang mengalami gangguan kesehatan seperti batuk dan pilek.

Tak hanya orang dewasa, kondisi ini juga banyak dialami oleh anak-anak sebagaimana dikeluhkan oleh beberapa orang melalui Twitter.

"Anakku sehabis lebaran langsung batuk pilek. Kayaknya gegara selama lebaran kumpul keluarga es teroossssss," tulis akun Twitter @monyal_manyul.

Bahkan, ada pula yang menyebut bahwa batuk pilek pada anak usai Lebaran adalah hal yang biasa.

"SBPPL : Sindrom Batuk Pilek Post Lebaran

Biasanya diidap oleh anak-anak yang mana orang tuanya berharap dokter marahin anaknya karna kebanyakan jajan.

Sekian laporan dari klinik," tulis akun lain @ikbaladdi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh dokter spesialis anak dari RSUD Pasar Rebo, dr. Arifianto Sp.A (K) melalui unggahan Instagram-nya @dokterapin.

Apakah batuk-pilek yang dialami anak-anak ini sudah pasti selesma, mungkin kah itu influenza atau bahkan gejala Covid-19 mengingat saat ini kita masih ada dalam kondisi pandemi?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis anak dari Mayapada Hospital dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A menyebut, ketiganya mungkin saja terjadi.

"Tergantung dari gejala dan riwayat yang menyertai. Masih mungkin ketiganya (selesma/influenza/Covid-19)," kata dr. Denta, saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Untuk diketahui, selesma adalah gejala penyakit pernapasan yang lebih ringan dari influenza dan dampak yang ditimbulkan hanya beberapa hari saja, tidak seperti influenza yang bisa mencapai beberapa minggu.

"Kalau selesma cenderung lebih ringan, influenza dan covid lebih sulit untuk dibedakan secara langsung," ujar dr. Denta.

Anak yang terkena selesma cenderung masih bisa beraktivitas dengan normal tanpa ada kendala seperti lemas, pusing, dan sebagainya.

Secara umum, ketiga penyakit itu memiliki gejala yang sekilas mirip. Khusus untuk Covid-19 gejala yang mirip dengan selesma dan influenza adalah Covid-19 dengan tingkat infeksi ringan.

Dikutip dari laman Ciputra Hospital, contoh gejala dari ketiganya adalah sakit tenggorokan, pilek, dan batuk.

Sementara untuk influenza dan Covid-19 gejala yang timbul bisa lebih beragam, misalnya disertai demam, sakit kepala, pegal-pegal, dan nyeri otot.

Baik selesma, influenza, maupun Covid-19 semuanya disebabkan oleh infeksi virus ke dalam tubuh.

Apa yang harus dilakukan?

Ada sebagian dari kita yang meminumkan obat pada anak yang mengalami batuk-pilek.

Bahkan ada juga yang meminta sang ibu untuk meminum obat sejenis dengan tujuan kandungan obat akan dikonsumsi oleh anak yang masih bayi melalui ASI.

Denta menegaskan, hal itu sama sekali tidak dibenarkan.

"Enggak benar," jawab dia singkat.

Denta menyebut, berikan obat pada anak sesuai dengan gejalanya, tidak perlu diberikan melalui ibunya, karena sang ibu dalam hal ini adalah manusia obat yang tidak memerlukan obat. Jika ia diminta untuk mengonsumsi obat, justru dikhawatirkan akan menimbulkan kekebalan terhadap kandungan obat itu sendiri.

"(Obati) Tergantung gejalanya saja, jika demam berikan penurun panas, cukupi cairan, monitor kondisi, jika tampak sakit bawa ke dokter," pungkas Denta.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/17/190000465/anak-batuk-pilek-pasca-lebaran-apa-yang-harus-dilakukan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke