Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wacana Kenaikan Tarif KRL Setelah Lebaran, Kapan Tepatnya?

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menaikkan tarif KRL Commuter Line dari yang semula Rp 3.000 menjadi Rp 5.000.

Penyesuaian tarif tersebut diwacanakan mulai 1 April 2022. Namun, rencana tersebut mundur menjadi setelah Lebaran 2022.

"Penyesuaian tarif KRL tidak akan dilakukan sebelum puasa dan Lebaran. Setelah (Lebaran) itu pun kami pasti akan kaji lagi waktu implementasinya, melihat situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, dikutip dari Kompas.com (1/5/2022).

Adita mengatakan, setelah Lebaran atau pada Mei 2022, pemerintah akan mengkaji kembali rencana kenaikan tarif KRL.

Lantas, kapan tepatnya tarif KRL akan naik?

Penjelasan KCI

Terkait rencana kenaikan tarif KRL, Kompas.com menghubungi Vice President (VP) Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Anne Purba pada Jumat (13/5/2022) pagi.

Anne menuturkan, hingga saat ini tarif KRL masih sama dan belum mengalami kenaikan.

"Sampai saat ini tarif masih sama belum naik," ujar Anne.

Pihaknya selaku operator KRL juga masih belum bisa memastikan kapan kenaikan tarif akan diberlakukan.

"Sampai saat ini belum ada (tanggal pasti kenaikan tarif KRL)," kata dia.

Terpisah, Adita Irawati juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, Kemenhub masih akan melakukan kajian ulang terlebih dahulu usai Lebaran.

Kajian ulang tersebut dilakukan mengingat ada kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok setelah Lebaran.

"Kami tegaskan bahwa Kemenhub tidak akan menerapkannya dalam waktu dekat. Kami akan melakukan kajian ulang usai masa mudik, mengingat terjadi juga kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok," ucap Adita kepada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Tarif KRL naik jadi Rp 5.000

Adapun tarif KRL rencananya mengalami penyesuain sebesar Rp 2.000 untuk perjalanan 25 km pertama.

Kemudian, untuk 10 km selanjutnya, tetap dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 1.000.

Dengan demikian, perjalanan awal dengan KRL untuk 25 km pertama adalah Rp 5.000. Jarak 35 km, tarif menjadi Rp 6.000, sedangkan jarak 45 km dikenakan tarif sebesar Rp 7.000, dan seterusnya.

Usulan kenaikan tarif KRL merupakan hasil kajian kemampuan membayar atau ability to payment dan kesediaan pengguna untuk membayar atau willingness to pay kereta api perkotaan.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Arif Anwar.

Arif menuturkan, hasil survei yang dilakukan di wilayah aglomerasi Jabodetabek, rata-rata kemampuan membayar masyarakat untuk biaya penggunaan KRL sebesar Rp 8.486.

Sementara kesediaan membayar masyarakat pada moda transportasi KRL, sebesar Rp 4.625.

"Ini dari hasil survei tadi dan masih ada tahap diskusi juga. Kami akan usulkan penyesuaian tarif kurang lebih Rp 2.000 pada 25 km pertama. Jadi kalau yang semula sebesar Rp 3.000 untuk 25 kilometer, ini jadi Rp 5.000," jelas Arif, dikutip dari Kompas.com, (1/5/2022).

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/13/092900165/wacana-kenaikan-tarif-krl-setelah-lebaran-kapan-tepatnya-

Terkini Lainnya

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke