Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Air Laut di Teluk Bima Berwarna Coklat seperti Padang Pasir, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video mengenai air laut di Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat, yang berwarna coklat seperti padang pasir karena diduga akibat kapal tangki Pertamina bocor, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @dhe_i.

“Di depan pertamina Bima. Ini penampakan laut di depan pertamina Bima. Ini entah kapal tangkinya yang bocor. Ini kayak rupa agar-agar kaya puding,” ujarnya dalam video sembari menunjukkan laut yang berwarna cokelat.

Hingga kini unggahan tersebut telah disukai lebih dari 628,6 ribu kali.

“Aku kira di padang pasir,” tulis akun YJAWASOFT.

“Diantara banyak orang yg mikir kaya padang pasir, cuma ibu ini yg ngebayangin puding & luwak white coffe,” ujar akun @beutahontiktok.

Lantas apa penyebab laut berubah warna coklat seperti padang pasir tersebut?

Penjelasan Pertamina

Terkait dengan viralnya unggahan tersebut, Kompas.com menghubungi Corsec Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting.

Saat dihubungi, Irto menegaskan bahwa penyebab munculnya fenomena laut berwarna coklat seperti padang pasir di Pantai Lawata, Bima, NTB tersebut bukan karena kebocoran tangki Pertamina.

“Bukan (kebocoran kapal tangki),” ujar Irto dihubungi Kompas.com, Kamis (28/4/2022).

Adapun terkait penyebabnya, saat ini PT Pertamina Patra Niaga tengah melakukan penyelidikan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup di Kabupaten Bima mengenai terjadinya fenomena yang terjadi pada Rabu (27/4/2022) tersebut.

“Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan, dipimpin oleh Kepala Dinas, Jaidun. Dugaan sementara berasal dari lumut atau ganggang laut,” ujar Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (28/4/2022).

Ia mengatakan, saat ini Dinas Lingkungan Hidup telah mengambil sampel air laut dan gumpalan untuk dilakukan analisa lebih lanjut di laboratorium.

“Berdasarkan hasil pengamatan bahwa gumpalan yang terjadi di Teluk Bima bukan berasal dari tumpahan minyak,” kata dia.

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa dalam menjalankan operasinya, Pertamina senantiasa menerapkan aspek HSSE ( Health, Safety, Security dan Environment) yang berstandar Internasional untuk menjamin operasi berjalan aman bagi karyawan, masyarakat dan lingkungan.

"Sebagai perusahaan dengan unit operasi yang berada di dekat lokasi kejadian, Pertamina akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan para pihak terkait,” ungkapnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/28/103000265/viral-video-air-laut-di-teluk-bima-berwarna-coklat-seperti-padang-pasir-apa

Terkini Lainnya

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Sudah Masuk Juni, Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka? Ini Kata BKN

Sudah Masuk Juni, Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka? Ini Kata BKN

Tren
Benarkah Nama Marga Jepang Memiliki Arti Tak Biasa?

Benarkah Nama Marga Jepang Memiliki Arti Tak Biasa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke