Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Virus Corona di Indonesia dan Belahan Dunia Lain 20 April 2022

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 belum berakhir. Sejumlah negara juga masih berjibaku menekan penyebaran virus corona.

Berikut informasi seputar kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lainnya pada Rabu (20/4/2022).

Berdasarkan data real time Worldometers pada Rabu (20/4/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

Sementara itu, kasus Covid-19 yang dilaporkan di Indonesia kembali mengalami kenaikan yang dibarengi dengan kenaikan tes Covid-19 yang mencapai 110.045.

Berikut update kasus harian dari Satgas Penanganan Covid-19 per Rabu (20/4/2022) pagi:

  • Kasus penambahan infeksi harian: 837
  • Korban meninggal: 34
  • Pasien sembuh: 2.750

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

  • Total pasien positif: 6.041.269
  • Total korban meninggal: 155.937
  • Total pasien sembuh: 5.836.310
  • Total kasus aktif: 49.022

Menariknya, kasus aktif di Indonesia saat ini turun di bawah angka 50.000 kasus.

Dikutip dari Donga, Rabu (20/4/2022), subvarian Omicron XE dan XM ditemukan di Korea Selatan untuk pertama kalinya.

XE dan XM adalah mutasi yang menggabungkan kembali varian Omicron yang ada dan yang disebut varian 'stealth Omicron' atau "Omicron Tipu".

Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan mengumumkan dua kasus XE dan satu kasus XM terdeteksi pada Selasa (19/4/2022).

Kini, epidemiolog sedang melakukan penyelidikan dari merebaknya subvarian ini.

Satu dari dua kasus XE di Korea Selatan berasal dari Inggris, dengan pasien dinyatakan positif pada 27 Maret.

Pada 30 Maret, menyusul satu kasus pasien dengan positif varian XE di Korea Selatan.

Sementara itu, infeksi varian Omicron XM terdeteksi pada 27 Maret.

Semua pasien segera menunjukkan gejala setelah terdiagnosis dan tidak memiliki gejala yang jauh berbeda dengan virus yang ada. Semuanya telah dibebaskan dari karantina.

“Mengingat keadaan pasien yang dites positif XE dan XM di negara tersebut, subvarian kemungkinan berasal dari Korea Selatan dan penyelidikan sedang dilakukan,” ujar Lee Sang-won, Kepala Penyelidikan epidemiologi dan tim analisis dari Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Markas Besar.

Dikutip dari The Sacramento Bee, Selasa (19/4/2022), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa ada dua subvarian Omicron menular yakni BA.2 dan BA.212.1.

Kedua subvarian ini jika digabungkan menunjukkan 93 persen kasus Covid-19 di AS yang didominasi oleh mereka pada periode 10-16 April 2022.

Untuk wilayah CDC yang mencakup California, Nevada, Arizona dan Hawaii, BA.2 dan BA.2.12.1 telah meningkat menjadi 94 persen dari 80 persen dalam dua minggu terakhir. Empat minggu lalu, mereka hanya terdiri dari 42 persen.

Menurut data CDC, kasus infeksi BA.2.12.1 juga mengalami peningkatan di New York dan New Jersey.

Jumlah ketersediaan rumah sakit cenderung sedikit dari tren infeksi, yang berarti lonjakan pasien mungkin muncul dalam beberapa hari atau minggu mendatang.

Diketahui, jumlah rumah sakit di California tetap pada garis dasar yang sangat rendah pada Selasa (19/4/2022), dengan pejabat kesehatan negara bagian melaporkan 964 pasien virus masih dirawat dan dalam kondisi di tempat tidur rumah sakit.

Ini juga termasuk 141 pasien di unit perawatan intensif, penghitungan ICU terendah California dari titik mana pun dalam pandemi.

Dilansir dari Mirror, Selasa (19/4/2022), sebanyak 1.179 kasus XE telah dikonfirmasi di Inggris hingga Selasa, 19 April 2022.

Dimungkinkan varian ini bisa menjadi varian yang dominan.

Pejabat kesehatan masyarakat mengatakan, varian "rekombinan" atau varian yang merupakan kombinasi dari sub-varian Omicron BA.1 dan BA.2, terlihat lebih menular.

Hal ini dinilai menjadi pemicu lonjakan kasus di Inggris, terlebih setelah dua strain tersebut bergabung bersama dan menginfeksi orang lain bersama-sama.

Ketua Komite GP British Medical Association di Irlandia Utara, Dr Alan Stout menyampaikan, tanda-tanda awal bahwa strain tersebut akan sangat menular dan berpotensi menjadi strain dominan.

“Sekali lagi tanda-tanda awal dari tempat lain adalah bahwa itu tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius dan bahwa vaksin itu melindungi orang. Jadi meskipun kemungkinan besar akan menjadi dominan, mudah-mudahan tidak menimbulkan masalah yang berarti,” ujar Stout.

Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan bahwa data terbaru menunjukkan XE memiliki tingkat pertumbuhan 9,8 persen di atas BA.2.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/20/110400865/update-virus-corona-di-indonesia-dan-belahan-dunia-lain-20-april-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke