Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Penderita Asam Lambung Dilarang Tidur Setelah Sahur?

Asam lambung biasanya diikuti dengan naiknya isi perut ke kerongkongan.

Penyakit ini dapat mengindikasikan adanya GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

GERD akan terjadi apabila asam lambung sudah kronis dan lebih parah.

Jika tidak segera diobati, hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.

Namun, benarkan bahwa penderita asam lambung dilarang untuk tidur setelah sahur?

Penjelasan ahli

Dikutip dari voi, ahli bedah orthoraks di University of Michigan Prof Mark B Orringer tidak menganjurkan kebiasaan tidur dilakukan setelah makan.

Begitu pun bagi penderita asam lambung. Sebab, kebiasaan itu berpotensi memicu naiknya asam lambung baik ke kerongkongan.

Hal ini biasanya disebabkan oleh katup antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik.

Hal senada juga diungkapkan oleh dokter gastroenterologi di Mayapada Hospital Kaka Renaldi.

Menurutnya, pasien yang memiliki masalah asam lambung hingga GERD sering mengalami pengosongan lambung.

Akibatnya, proses turunnya makanan menjadi lebih lama dari orang normal.

Pada orang normal, makanan membutuhkan waktu 2-3 jam untuk turun ke usus halus. Adapun pada penderita asam lambung dan GERD membutuhkan waktu yang lebih lama.

"Jadi pasien GERD sangat saya anjurkan tidak tidur sehabis sahur," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, kebiasaan tidur dengan posisi terbaring menyebabkan gaya gravitasi tidak bisa membantu turunnya asam lambung, dilansir dari Sleep Foundation.

Pada saat tidur, jumlah air liur yang berfungsi menetralkan asam lambung juga tidak terproduksi dengan baik.

Kombinasi beberapa alasan tersebut memicu munculnya asam lambung ketika seseorang terbiasa tidur setelah sahur.

Sebenarnya, kebiasaan tidur setelah sahur ini tidak hanya memicu terjadinya asam lambung, melainkan beberapa efek buruk lainnya, seperti penambahan berat badan dan gangguan tidur.

Rasa kantuk yang muncul setelah sahur wajar terjadi. Terutama apabila seseorang mengalami gangguan tidur atau waktu tidur yang kurang.

Apabila Anda merupakan salah satu penderita asam lambung atau GERD dan tidak bisa menahan kantuk setelah sahur, Anda tetap bisa tidur sejenak dengan mengantur posisi tidur.

Sebagai contoh, kebiasaan tidur dengan posisi terlentang bisa diganti dengan posisi tidur setengah duduk.

"Kalau pun mengantuk, tidur setengah duduk di kursi goyang atau kursi tapi posisinya tegak," kata Kaka.

Kebiasaan tidur penderita asam lambung

Dikutip dari Sleep Foundation, terdapat beberapa rekomendasi kebiasaan tidur yang sebaiknya dilakukan oleh penderita asam lambung.

Kebiasaan tidur bagi penderita asam lambung itu di antaranya:

1. Tidur menyamping

Penelitian menemukan bahwa tidur menyamping ke sisi kiri merupakan posisi tidur terbaik bagi penderita asam lambung atau GERD.

Hal tersebut lantaran tidur menyamping ke sisi kiri dapat mengurangi refluks dan paparan asam lambung ke kerongkongan.

Sebaliknya, posisi tidur terlentang atau miring ke kanan jusru dapat memicu terjadinya refluks.

2. Tidur dengan bantal agak tinggi

Penderita asam lambung disarankan untuk tidur dengan bantal yang agak tinggi, yaitu sekitar 6 inci.

Alternatif lainnya adalah dengan menumpuk beberapa bantal dalam satu tingkatan.

Tujuannya adalah untuk menghindari asam lambung naik ke kerongkongan sehingga keluhan dada terasa panas yang sering dialami penderita asam lambung tidak terjadi.

Tak jarang, penderita asam lambung mengalami gangguan tidur berupa dada terasa panas sehingga mereka terbangun dari tidur pulasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/27/120500665/benarkah-penderita-asam-lambung-dilarang-tidur-setelah-sahur-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke