Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beredar Video Kucing Diadu dengan Ular, Ini Penjelasan Aktivis Rumah Singgah Kucing

KOMPAS.com - Sebuah tayangan video yang memperlihatkan seekor anak kucing diadu dengan ular, beredar di media sosial.

Video tersebut diunggah kembali oleh akun Instagram @cat_lovers_in_the_world, pada Kamis (10/3/2022).

Meski anak kucing sempat dipatok, kegiatan adu tersebut tetap dilanjutkan oleh pelaku.

Penjelasan pengunggah

Pengunggah ulang video anak kucing diadu dengan ular tersebut diketahui bernama Bimbim.

Ia merupakan seorang aktivis kucing dan pendiri Rumah Singgah Clow, tempat tinggal sementara bagi para kucing.

Keterangan dari Bimbim, video tersebut didapat dari postingan Facebook dan laporan dari para anggota Rumah Singgah Clow.

Lantaran lokasinya yang berada di Jakarta, pihaknya kemudian langsung bergegas menuju tempat adu anak kucing dan ular tersebut.

“Karena lokasinya di Jakarta jadi kita langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) sih. Tapi kita minta bantuan pihak berwajib dulu ya karena mau datang ke suatu wilayah harus ada koordinasi dari pihak polisi,” ujar Bimbim kepada Kompas.com (11/3/2022).

Berawal dari iseng

Bimbim menjelaskan, pelaku adalah seorang remaja yang masih sekolah.

Pengakuan pelaku, pada mulanya hanya iseng dan mendapat suruhan oleh seseorang untuk mengadu anak kucing dan ular.

Sebagai organisasi penentang tindak kekerasan hewan utamanya kucing, pihak Bimbim kemudian melaporkan perbuatan pelaku ke pihak berwajib.

Laporan tersebut didasari pula dengan perbuatan pelaku yang menimbulkan perdebatan, dan khawatir akan ditiru oleh siapapun yang bisa mengakses ke media sosial.

“Kita melanjutkan laporan ini ke pihak berwajib bahwa ada yang dengan sengaja melakukan tindakan mengadu anak kucing dengan ular. Karena kucing itu bukan makanannya, mengadu itu bukan hal yang baik,” ungkap Bimbim.

Dalam laporan terkait dengan kekerasan yang terjadi pada kucing, Bimbim merujuk pada Pasal 302 KUHP dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) jika kekerasan terhadap hewan disebar ke media sosial.

Ia pun mengaku, kasus adu anak kucing dan ular ini sudah ditangani oleh pihak Polsek Cengkareng.

“Tapi mengingat itu tadi, dia masih sekolah dan memang harus diedukasi lebih lagi,” katanya.

Adapun kondisi anak kucing yang diadu saat ini sudah aman dan dirawat oleh Bimbim.

“Sudah (diamankan). Kita kemarin ke klinik dulu terus setelah dinyatakan kondisinya hanya stres, terus sudah pemberian obat dan vitamin, sudah dibawa pulang. Dan itu saya rawat,” kata Bimbim.

Kucing bukan makanan reptil

Terkait dengan perbuatan yang dilakukan pelaku, dikhawatirkan juga akan merambat ke tren menyodorkan kucing kepada reptil.

Hal tersebut lantaran akhir-akhir ini marak kucing yang dijadikan makanan reptil peliharaan.

Terkait hal tersebut, Bimbim menjelaskan, pihaknya juga menangani masalah pemberian kucing sebagai makanan.

Namun sayangnya, pelaku tidak pernah bisa tertangkap lantaran menggunakan akun palsu.

“Sudah kita laporkan atau naikan ke sosial media, akunnya ilang, tutup akun atau apalah. Pelaku-pelaku inilah selalu menggunakan fake akun atau sosial media palsu gitu,” terangnya.

Ditegaskan oleh Bimbim, kucing bukan merupakan makanan ular peliharaan. Berbeda saat di alam liar, ular memakan kucing merupakan hukum alam yang tidak bisa dicegah.

“Tapi kalau peliharaan, itu tidak boleh. Peliharaan tidak dibenarkan memberi makan ular karena itu bukan makanan dia,” tegasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/11/183000765/beredar-video-kucing-diadu-dengan-ular-ini-penjelasan-aktivis-rumah-singgah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke