Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernah Serahkan Senjata Nuklir Puluhan Tahun Lalu, Ukraina Kini Menyesal

Apa yang dilakukan Rusia ini menjadi semacam pelanggaran atas perjanjian yang pernah dibuat.

Pada akhir perang dingin, Ukraina adalah negara ketiga yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Runtuhnya Uni Soviet  membuat Ukraina sebagai negara yang saat itu baru merdeka memiliki setidaknya 5.000 senjata nuklir yang diletakkan Moskow di wilayah negaranya.

Selain itu, pangkalan militer Ukraina juga menyimpan sejumlah rudal jarak jauh.

Namun beberapa puluh tahun lalu, Ukraina memilih melucuti senjata nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan.

Kini, saat negara tersebut diserang, Ukraina seolah menjadi negara tak berdaya.

“Ukraina adalah satu-satunya negara dalam sejarah manusia yang menyerahkan persenjataan nuklir, terbesar ketiga di dunia pada tahun 1994, dengan jaminan dari AS, Inggris dan Federasi Rusia. Di mana jaminan ini? Sekarang kami dibom dan dibunuh,” kata Anggota Parlemen Ukraina Alexey Goncharenko dikutip dari Indiatoday, Kamis (24/2/2022).

Ukraina menandatangani Memorandum Budapest dengan ketentuan bahwa Ukraina akan sepenuhnya melakukan denuklirisasi.

Meskipun ketika itu pertimbangan penyerahan adalah pertimbangan ekonomi dan politik, namun kini negara itu seolah menyesali keputusan tersebut.

“Kami memberikan kemampuan itu (nuklir) secara cuma-cuma,” ujar Mantan Menteri Pertahanan Ukraina Andriy Zahorodniuk .

Posisi Ukraina  secara militer kini jauh lebih lemah dibanding Rusia. Mereka kini hanya bisa meminta dukungan pada PBB dan sekutu barat yang seolah bersikap ambigu.

Menteri Luar Negeri Ukraina Kuleba mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa negaranya pernah menjadi kekuatan nuklir terbesar ketiga di dunia namun memilih menyerahkan senjata atas nama perdamaian dunia.

“Kami harap dunia secara timbal balik memastikan keamanan kami,” ujarnya.

Memorandum Budapest

Apa yang dilakukan oleh Rusia hari ini, Kamis (24/2/2022), dianggap dunia telah melanggar Memorandum Budapest.

Namun Rusia membela diri bahwa agresi yang mereka lakukan adalah langkah berbeda dengan perjanjian yang pernah dibuat dahulu.

Di mana saat ini mereka menyerang pemerintahan yang berbeda dengan saat perjanjian,  karena yang saat ini adalah penyerangan masa pemerintahan yang dianggap tidak sah (merujuk pada perselisihan lama terkait penggulingan Mantan Presiden Ukraina yang pro Rusia Viktor Yanukovych).

Dikutip dari Ny Times, perjanjian Memorandum Budapest sendiri adalah kesepakatan yang ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, Inggris dan Amerika Serikat.

Perjanjian tersebut berisi kesepakatan bahwa tak akan ada negara yang memakai kekuatan atau ancaman pada Ukraina. Selain itu, ada pula kesepakatan bahwa semua negara akan menghormati kedaulatan dan perbatasan yang ada.

Perjanjian tersebut juga menyebut bahwa jika agresi terjadi penandatangan akan meminta tindakan segera dari Dewan Keamanan PBB untuk membantu Ukraina.

Perjanjian ini ditandatangani di awal tahun 1994 dan disepakati di akhir tahun 1994.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/25/090000565/pernah-serahkan-senjata-nuklir-puluhan-tahun-lalu-ukraina-kini-menyesal

Terkini Lainnya

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polisi Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polisi Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke