Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Terjadi Fenomena Hujan Es di Indonesia? Berikut Penjelasannya

KOMPAS.com - Fenomena hujan es terjadi di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu. Seperti terjadi di Lampung, Bekasi, dan Surabaya. 

Hujan es bukan fenomena yang sering terjadi di Indonesia yang termasuk dalam wilayah tropis. 

Apakah terdapat kondisi anomali dengan adanya fenomena hujan es di sejumlah daerah beberapa waktu lalu? 

Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto mengatakan, fenomena hujan es yang terjadi beberapa waktu lalu tidak ada kaitannya dengan perubahan iklim atau kerusakan lingkungan. 

"Bukan, ini hanya masalah bentuk hujan hasil dari proses pendinginan uap air yang jatuh ke Bumi, bisa berupa air hujan, air supercooling, dan butiran es," kata Guswanto saat dihubungi, Rabu (23/2/2022).

"Hal ini karena downdraft yang begitu cepat membawa butiran es ke Bumi," lanjut dia.

Dihubungi terpisah, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Miming Saepudin juga menyatakan hujan es merupakan fenomena yang lumrah terjadi.

"Fenomena tersebut lumrah, artinya fenomena yang biasa terjadi di Indonesia, tapi memang jarang saja kejadiannya," ujar Miming, Selasa (22/2/2022).

Apa itu downdraft?

Downdraft adalah aliran massa udara turun yang ada di sistem awan Cumulonimbus (Cb).

"Besarnya butiran es dan kuatnya downdraft dapat menyebabkan butiran es yang cukup besar terbentuk di puncak awan Cb turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es," jelas Guswanto.

Kecepatan downdraft yang terjadi secara signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara.

Akhirnya, butiran-butiran es itu akan sampai di permukaan Bumi dengan bentuk yang masih sama.

Ini lah yang dikenal sebagai hujan es.

Proses terbentuknya hujan es

Guswanto menjelaskan butiran es tersebut terbentuk akibat adanya kondisi labilitas udara signifikan di dalam awan Cb.

Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cb yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi.

"Hal itu menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar," jelas Guswanto.

Sementara itu, Miming menyebut peristiwa hujan es semacam ini masih dapat terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

"Hingga Maret-April mendatang, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem seperti hujan es, puting beliung, waterspout, hujan lebat disertai petir, dan angin kencang," ujar Miming.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/23/163000165/kenapa-terjadi-fenomena-hujan-es-di-indonesia-berikut-penjelasannya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke