Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Lama Vaksin Booster Bisa Melindungi Tubuh dari Omicron?

Instruksi pemberian vaksin booster ditetapkan dalam Surat Edaran bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster).

Sebagai tindak lanjut dari aturan tersebut, BPOM dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) mengeluarkan izin enam jenis vaksin yang bisa digunakan sebagai vaksinasi booster.

Keenam jenis vaksin tersebut di antaranya:

  1. CoronaVac
  2. Pfizer
  3. AstraZeneca
  4. Moderna
  5. Sinopharm
  6. Zififax

Dari keenam jenis vaksin tersebut, pemerintah menggunakan vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna untuk vaksin booster yang akan diberikan pada triwulan pertama tahun 2022.

Berapa lama vaksin booster melindungi tubuh?

Dilansir dari Deseret News, Senin (14/2/2022), vaksin booster dapat meningkatkan perlindungan tubuh terhadap virus Covid-19.

Kendati demikian, efektivitas vaksin booster tersebut akan berkurang dari waktu ke waktu.

Efektivitas ini akan berkurang setelah empat bulan sejak suntikan vaksin booster diberikan. Data tersebut sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Jumat (11/2/2022).

Kendati demikian, CDC menyebutkan, efektivitas vaksin booster pada pasien Covid-19 lebih tinggi jika dibandingkan dengan vaksin kedua.

Efektivitas vaksin booster bisa mencapai 87 persen dan 91 persen pada bulan kedua sejak suntikan vaksin booster diberikan.

Sementara di bulan keempat, tingkat efektivitas vaksin booster memang mengalami penurunan menjadi 67 persen dan 78 persen.

Anjuran vaksin booster

Kendati efektivitas vaksin booster akan mengalami penurunan dari waktu ke waktu,  CDC tetap mengimbau agar masyarakat seluruh dunia segera melakukan vaksinasi booster.

Pasalnya, dilansir dari laman CDC, Senin (14/2/2022), vaksin booster sangat direkomendasikan untuk melindungi pasien dari risiko rawat inap dan IGD akibat paparan virus Covid-19 termasuk varian Omicron.

Sebagaimana diberitakan Deseret News, para ahli telah mengatakan bahwa untuk sementara waktu vaksin booster COVID-19 dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap virus corona, termasuk varian Omicron yang sangat menular.

Pada akhir Januari lalu, CDC juga telah melakukan studi mengenai pusat perawatan kesehatan di 10 negara bagian, termasuk Intermountain Healthcare di Utah.

Studi tersebut menemukan bahwa suntikan booster COVID-19 mampu menggandakan perlindungan tubuh dari varian Omicron yang menular.

"Secara keseluruhan, mereka yang menerima dosis booster memiliki perlindungan paling besar terhadap kunjungan ruang gawat darurat, kunjungan klinik perawatan mendesak, dan rawat inap," kata Dr. Rochelle Walensky selaku Direktur CDC, dikutip dari Deseret News, Senin (14/2/2022).

Prediksi puncak Omicron

Sementara itu, diberitakan oleh Kompas.com, Sabtu (12/2/2022), Indonesia diprediksi akan menghadapi puncak kasus Covid-19 varian Omicron pada awal Maret 2022.

Prediksi tersebut disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

"Kita (Kemenkes) akan melihat tren peningkatan (kasus Covid-19 varian Omicron). Kita prediksi bahwa akhir Februari atau awal Maret 2022 merupakan puncak kasus Omicron," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Menurut prediksi Kemenkes, puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan lebih tinggi 3 sampai 6 kali daripada varian Delta.

Kendati demikian, Nadia mengimbuhkan bahwa ketersediaan tempat tidur di rumah sakit akan terkendali meskipun lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron terjadi.

Pasalnya, banyak pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ringan dan tanpa gejala sehingga dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/14/150000765/berapa-lama-vaksin-booster-bisa-melindungi-tubuh-dari-omicron-

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke