Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Samping Vaksin Booster: Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada lima jenis vaksin.

Vaksin tersebut, yakni Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.

Berikut efek samping dari kelima vaksin booster tersebut:

1. Sinovac

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan PT Bio Farma dari Bulk Sinovac ini akan menjadi vaksin booster.

BPOM menyebut vaksin ini ketika digunakan untuk vaksin booster dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian.

Efek samping sebagaimana penjelasan Kepala BPOM Penny K Lukito, yakni:

  1. munculnya nyeri pada lokasi suntikan.

"Umumnya tingkat keparahannya grade satu dan dua," kata Penny, dikutip dari Kompas.com, 10 Januari 2022.

2. Pfizer

Pfizer dapat diberikan sebagai lanjutan dosis homolog sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer Pfizer.

Vakin Pfizer (Comirnaty) dapat meningkatkan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,29 kali.

Adapun efek samping dari vaksin ini, yakni:

3. AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca juga disetujui sebagai vaksin booster homolog.

Pemberian sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca.

Penggunaan booster menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah booster lanjutan dari 1792 menjadi 3746.

Efek samping yang ditunjukkan bersifat ringan (55 persen) dan sedang 37 persen).

Efek samping paling umum, yakni:

4. Moderna

Moderna dapat digunakan untuk booster homolog ataupun heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Jenssen).

Penggunaan dapat dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapat dosis lengkap vaksin primer.

Kenaikan respon imun antibodi netralisasi vaksin ini adalah sebesar 12,99 kali setelah booster homolog.

Sejumlah efek samping yang dilaporkan, yakni:

5. Zifivax

Zifivax ddapat dipakai sebagai booster heterolog setelah vaksin primer Sinovac atau Sinopharm.

Peningkatan titer antibodi penetral lebih dari 30 x.

Adapun efek samping yang bisa muncul, yakni:

  1. nyeri pada tempat suntikan
  2. sakit kepala
  3. kelelahan
  4. demam
  5. nyeri otot
  6. batuk
  7. mual
  8. diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/23/123000265/efek-samping-vaksin-booster--sinovac-pfizer-astrazeneca-dan-moderna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke