Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Spinal Cord Injury, Kondisi yang Sempat Dialami Laura Anna

Sebagaimana diketahui, Laura sempat mengidap Spinal Cord Injury atau cedera tulang belakang, akibat kecelakaan mobil bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad pada 2019.

Lantas, apa itu Spinal Cord Injury? Seperti apa gejala, penyebab, dan cara penanganannya?

Berikut penjelasannya...

Apa itu Spinal Cord Injury?

Pada dasarnya, Spinal Cord Injury ini disebut juga sebagai cedera tulang belakang.

Cedera ini merujuk pada terjadinya kerusakan di bagian sumsum tulang belakang atau saraf di ujung tulang belakang (cauda equina).

Melansir Mayoclinic, kondisi itu sering menyebabkan dampak permanen pada penderitanya.

Mulai dari aspek daya atau kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di lokasi cedera.

Dampak itu baru dampak fisik, belum dampak secara mental dan sosial yang akan dihadapi akibat kelumpuhan yang terjadi.

Gejala Spinal Cord Injury

Cedera tulang belakang dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti:

  • Kehilangan kemampuan bergerak
  • Kehilangan atau mengalami perubahan kemampuan merasakan sensasi, seperti merasakan panas, dingin, dan sentuhan
  • Kehilangan kontrol atas usus atau kandung kemih
  • Mengalami refleks yang berlebihan atau kejang
  • Mengalami perubahan fungsi dan aensitivitas seksual, juga kesuburan
  • Terasa sakit atau ada yang menyengat akibat adanya serabut saraf yang rusak
  • Kesulitan bernapas dan batuk

Sementara jika cedera yang terjadi sudah memasuki level parah, maka gejala yang dimunculkan akan berbeda.

Gejala-gejala itu, seperti:

Penyebab Spinal Cord Injury

Ada beberapa hal yang sering menyebabkan seseorang mengalami spinal cord injury.

1. Kecelakaan kendaraan bermotor

Hampir setengah dari cedera tulang belakang yang terjadi setiap tahunnya diakibatkan faktor yang satu ini.

2. Jatuh

Faktor penyebab yang satu ini terutama banyak terjadi pada mereka yang sudah berumur di atas 65 tahun.

3. Tindak kekerasan

Sekitar 12 persen cedera tulang belakang diakibatkan oleh adanya benturan keras.

4. Cedera saat olahraga dan rekreasi

Aktivitas atletik, misalnya menyelam di perairan dangkal, yang menyumbang sekitar 10 persen penyebab cedera tulang belakang.

5. Penyakit

Faktor yang bisa membuat seseorang mengalami spinal cord injury adalah adanya penyakit, seperti kanker, radang sendi, osteoporosis, dan radang sumsum tulang belakang.

Melihat faktor-faktor penyebabnya, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera tulang belakang adalah menghindari terjadinya hal-hal di atas.

Mulai dari berkendara dengan aman, berhati-hati agar tidak terjatuh, mengecek kedalaman air sebum menyelam, hati-hati saat berolahraga, dan sebagainya.

Orang yang berisiko tinggi terkena Spinal Cord Injury

Semua orang memiliki risiko untuk mengalami cedera tulang belakang. Namun, kondisi cedera ini lebih besar risikonya terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut:

1. Laki-laki

Cedera tulang belalang ini lebih banyak terjadi pada kaum laki-laki, yakni sekitar 80 prersen, sementara perempuan hanya 20 persen. Data itu berdasarkan kejadian yang ada di Amerika Serikat.

2. Usia 16-30 tahun atau di atas 65 tahun

Lebih dari setengah kejadian cedera tulang belakang terjadi pada rentang usia ini. Jika pada usia 16-30 tahun dikarenakan kecelakaan lalu lintas, sementara pada usia lanjut, itu lebih dikarenakan mereka terjatuh.

3. Pengguna alkohol

Konsumsi alkohol, menyimbang 25 persen trauma cedera tulang belakang.

4. Melakukan kegiatan berisiko

Salah satu kegiatan yang dimaksud di poin ini adalah menyelam di kedalaman air yang terlalu dangkal atau berolahraga tanpa mengenakan alat-alat pengaman yang seharusnya dikenakan.

5. Memiliki penyakit tertentu

Orang dengan penyakit tertentu dapat memiliki risiko terkena cedera tulang belakang yang lebih tinggi dari lainnya. Misalnya, osteoporosis.

Pertolongan pertama pada cedera tulang belakang

Jika kita mengetahui ada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan dimungkinkan terkena cedera tulang belakang, maka jangan sembarangan memberi pertolongan.

Lalu, apa yang semestinya dilakukan?

  • Jangan pindahkan posisi orang yang terluka, karena dapat menyebabkan dampak lebih lanjut
  • Hubungi kepolisian atau medis untuk penanganan darurat
  • Pastikan orang tersebut dalam keadaan diam. Bisa dengan meletakkan handuk di kedua sisi lehernya atau pegang kepala juga lehernya agar ia tidak bergerak hingga bantuan darurat tiba
  • Pertolongan pertama. Yang bisa dilakukan jika ingin memberikan pertolongan pertama, misalnya bisa dengan membalut lukanya agar pendarahan tidak semakin parah dan orang yamg bersangkutan merasa lebih nyaman. Selama kita tidak membuat kepalanya berubah posisi.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/15/183000165/mengenal-spinal-cord-injury-kondisi-yang-sempat-dialami-laura-anna

Terkini Lainnya

Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Tren
Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Tren
Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Tren
Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Tren
Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Tren
Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke