Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, sejauh ini ancaman yang terjadi berupa awan panas guguran yang mengarah ke daerah Besuk Kobokan.
"Ancaman berupa awan panas guguran," kata Andiani, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/4/2021).
Sejak dikategorikan ke dalam Level II atau "waspada" sejak 12 Mei 2012, ini adalah kedua kalinya Gunung Semeru mengalami erupsi di tahun ini.
Berdasarkan laporan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa yang diterima Kompas.com Sabtu malam, Gunung Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang dan aktivitas awan panas guguran yang masih terus berlangsung.
Lantas, apa yang harus dilakukan saat terjadi erupsi gunung berapi?
Hindari sungai
Terkait dengan bencana erupsi ini, BPBD Kabupaten Lumajang menghimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di aliran aliran sungai (DAS) Mujur, Curah Kobokan dan DAS yang dimungkinkan dialiri guguran awan panas.
Pihaknya juga meminta kepada warga untuk tidak panik dan tetap memonitor perkembangan melalui group WhatsApp, Radio, dan tetap mematuhi himbauan yang disampaikan PVMBG dan pemerintah.
Adapun warga bisa menghubungi BNPB Kabupaten Lumajang melalui WhatsApp, SMS, Telegram, atau telepon di nomor 081234570077.
Hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi erupsi gunung berapi
Berdasarkan buku saku BNPB, berikut yang harus dilakukan saat terjadi erupsi:
Bahaya erupsi gunung api
Gunung Semeru merupupakan gunung bertipe strato dengan ketinggian 3.676 mdpl.
Dilansir dari situs resmi PVMBG, secara umum Gunung Semeru bertipe vulkanian dan strombolian.
Vulkanian merupakan tipe letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan juga bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah. Sedangkan strombolian adalah tipe letusan gunungapi berenergi rendah.
Berdasarkan Buku Saku BNPB, berikut bahaya yang terjadi ketika gunung mengalami erupsi:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/04/203000265/gunung-semeru-erupsi-ini-yang-harus-dilakukan-saat-erupsi-gunung-berapi